Bagaimana menjadi orang tua?
Ketakutan mulai menggerogoti dada
Setiap pertanyaan itu muncul dalam kepala
Mempunyai anak adalah karunia
Menyambung generasi, tentu cita-cita mulia
Tapi ego manusia adalah bayang yang berbahaya
Yang tanpa sadar akan mengambil alih jiwa
Gunakan fatwa, ayat dan tuntunan sebagai dalih dari setiap keputusan
Dalih dari setiap kata dan kalimat yang dilontarkan
Anak melanggar, masuk neraka
Anak bertanya, jadi durhaka
Rasa penasaran malah terkesan melawan
Pendapat berbeda merupakan ancaman
Yang diterima hanyalah emosi yang meluap serta jawaban yang tidak memuaskan
Terkesan dominan, memaksakan kekuasaan
Inilah yang menakutkan dari orang tua
Mendapat amanat Tuhan,
Namun lupa
Hasratnya yang malah menjadi Tuan
Turutilah maka hidupmu bahagia,
Turutilah kelak kau akan berjumpa nirwana, Begitu janjinya,
Toh hidup hanya sementara
Jika sementara, bolehkah aku akhiri ini secepatnya? sautnya
Sementara yang panjang ini begitu menyakitkan
Aku ingin segera tidur beralaskan tanah
tertutup tanah, diselimuti tanah
Benar juga
Bagaimana mungkin sang anak berjumpa nirwana jika 'sementara' yang dihadapi setiap waktunya adalah neraka?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H