Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Surat-surat Nihilisme #2

6 November 2020   13:43 Diperbarui: 6 November 2020   13:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bisakah kalian diam sebentar?
Bukannya masalah ini tidak akan merambat kemana-mana jika tidak membicarakan hal yang tidak perlu? Sampai-sampai mengaitkan sesuatu yang jauh dari realita. 

Caramu menyampaikan dengan menambahkan bumbu emosi di setiap kata-katamu, membuat semua kejadian yang sebenarnya biasa saja (kalau dipikir dengan kepala dingin) malah menjadi lebih parah! 

Aku sekilas melihat grup Whatsapp, semuanya penuh dengan petuah agama, karma, etika balas budi sampai musibah yang akan terjadi ketika seseorang berbuat 'dosa'. 

Seakan-akan mereka menjustifikasi apapun dengan hal itu, pendapat mereka pasti valid dan benar. Oh Tuhan, mereka hanya tidak tahu yang sebenarnya! 

Mereka hanya berasumsi dan berprasangka. Menyebarkan aib saudaranya lalu menggunakan pengetahuan 'religiusnya' untuk membenarkan tindakan yang mereka lakukan.

Apapun yang kita ingin sampaikan rasanya percuma saja, karena mereka hanya ingin mendengar apa yang ingin ia dengar. Mendengar apa yang sudah ia yakini sebelumnya. Bukan berusaha saling memahami.

"Habis ini kena musibah kau, tunggu saja, Tuhan akan mengirimkan musibah untukmu! "

Lucunya. Mereka menyebarkan aib, mereka bilang kalau kita akan terkena musibah. Seakan-akan kau sudah menjadi tangan kanan Tuhan, sampai kau dengan 'sadar' berucap seperti itu ! 

Ya, ya, ya, aku tahu kau sudah banyak mendapatkan ilmu agama, meski dari 'kursus online' itu saja, tapi apakah kau berhak seperti itu kepada saudaramu sendiri? 

Tanpa kau bilang seperti itu hidup kita sudah mengalami musibah sejak awal, tak perlu kau mengatakan 'Tuhan akan mengirimkan musibah untukmu!'. Payah. 

Ini kesalahan kita. Tuhan tidak memberikan musibah. Karena sejak awal kita sudah hidup di 'neraka'. Semuanya penuh dengan penderitaan. Kacau! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun