Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Agama dalam Mencapai Keteraturan Hidup Manusia

4 Agustus 2020   16:54 Diperbarui: 4 Agustus 2020   16:54 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari freepik.com

Menurut Jordan Peterson hidup adalah penderitaan dan itu yang selalu diucapkan oleh kaum religius. Manusia harus mengurangi penderitaan untuk mendapatkan kebahagiaan, alih-alih mengejar kebahagiaan yang akan berujung pada penderitaan.

Dengan begini keberadaan agama datang sebagai intisari kehidupan. Agama menjadi pondasi bagi moral serta tujuan hidup manusia. Bahkan bagi Sigmund Freud yang memiliki keraguan tentang keberadaan agama tidak mengelak bahwa jawaban-jawaban dari tujuan hidup manusia itu bangkit melalui sistem keagamaan.

Agama menjadi tempat bagi orang-orang yang tidak kuat menahan sulitnya kehidupan. Meski hanya menjadi tempat pelarian dari realita semata bagi beberapa orang, bagi beberapa yang lain agama adalah tempat yang meneduhkan jiwa, memberikan keteraturan dan menguatkan tujuan hidup, menilai hidup adalah ujian untuk mencapai kebaikan-kebaikan, agar mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Referensi

Freud, Sigmund.  Civilization and Its Discontents. 2020. Yogyakarta : Immortal Publishing

Freud, Sigmund. Masa Depan Sebuah Ilusi. 2018. Yogyakarta : Penerbit Circa

(1)

Kritik dan Saran Terbuka untuk Tulisan Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun