Drama A World of Married Couple sudah mengguncangkan dan menyakiti hati saya. Bukan rasa penasaran yang muncul kayak,
"Kira-kira episode selanjutnya seperti apa ya? Seru deh! Gak sabar! "
Tapi malah,
"Eh, ada ya manusia kayak Lee Tae Oh!? Cowok gak tau diri! Bisa-bisanya kamu melakukan itu!"
Bukan penasaran sama cerita selanjutnya, tapi malah pengennya maki-maki terus lho melihat tiap episodenya. Lah gimana, yang kamu lakuin itu Jahat, Lee Tae Oh!
Gak paham ya? ups intermezo dulu ya. Jadi drama Korea ini bercerita tentang Ji Sun Woo, seorang dokter dan direktur muda di sebuah rumah sakit, yang menganggap hidupnya sangat sempurna. Ia mendapat keluarga yang harmonis. Sang suami yang tampan dan perhatian yakni Lee Tae Oh dan juga anak laki-laki yang bernama Lee Joon Young.
Ji Sun Woo, menganggap jika hidupnya sudah ideal seperti yang ia harapkan. Apalagi di beberapa hari kemudian, sang Suami kesayangan akan berulang tahun. Betapa bahagianya dong pastinya merayakan momen itu bersama-sama dengan orang terdekat.
Tapi eh tapi, sedikit kecurigaan mulai muncul saat sang istri menemukan pelembab bibir wanita di kantong jas Lee Tae Oh. Ia pun beralasan kalau saat itu salah beli ketika berada di China, karena tidak tahu bahasanya. Apalagi warnanya mencolok juga. Ia pun jadi curiga.
Sun Woo masih berpikir positif saat itu. Ya namanya salah beli karena ketipu atau gak tau bahasa asing kan wajar. Stay positive!
Lee Tae Oh ini pada awalnya terlihat romantis banget memang dengan Sun Woo. Sebelum berangkat kerja saja mereka berpelukan mesra, untuk memberikan semangat cinta mungkin? Idk, aku belum nikah. Sang suami pun memberi syal kepada istrinya sebagai bentuk perhatian, takut kalau sang pujangga sakit dan kedinginan katanya. Emm Sweet, Gomawo~
Tetapi saat sampai di tempat kerja, dan meletakkan syalnya, Sung Woo sadar jika ada sehelai rambut panjang warna merah? orange? Entahlah, pokoknya bukan rambut dia, yang membuat dia kembali curiga.
Manusia pasti berasosiasi dong kalau ada situasi-situasi yang mencurigakan. Ada lip balm nih, warnanya merona. Terus di syal ada sehelai rambut panjang nyangkut di syal. Apakah suami kesayanganku berselingkhh-, Ah tidak mungkin, tidak mungkin~. Bentar lagi ulang tahunnya, ojok mikir aneh-aneh.
Saat Sun Woo menjemput putranya di sekolah, ia bertemu dengan sekretaris dari Lee Tae Oh yang sama-sama sedang menjemput putrinya yang juga satu sekolah. Sekretaris itu mempunyai warna rambut yang sama dengan rambut yang nyangkut di syal yang Sun Woo pakai.
Ia pun mulai was-was jika Suaminya benar-benar berselingkuh. Tetapi sang sekretaris mengatakan sebuah informasi bahwa Lee Tae Oh selalu pulang kantor pada jam 17.00 sore. Tapi pada faktanya sang suami selalu pulang pada jam 19.00 bahkan larut malam. Ada apa ini gerangan mencekam?
Karena rasa penasaran yang tinggi, Sung Woo, mencoba menyelidikinya. Mulai dari curhat ke rekan kerjanya yang menganggap "Halah kamu kok overthinking gini, udah tenang aja". Sampai ngikuti Lee Tae Oh saat pulang dari kantor, yang ternyata di prank malah pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi sang ibu.
Sun Woo yang merasa gak enak langsung meminta maaf kepada Lee Tae Oh, karena sudah curiga kalau dia selingkuh dan selama ini menggunakan waktu pulang kantornya untuk menjenguk ibunya.
Tapi eh tapi, ketika Sun Woo bertemu dengan resepsionis. Ia terkejut jika ternyata selama ini Lee Tae Oh belum pernah menjenguk sang ibu, dan ini pertama kalinya sang suami berkunjung ke rumah sakit.
Lah dalah, ada apa ini? Pusingnya Sun Woo setengah mati. Apa yang dilakukan suami ku ketika pulang dari kantor? Kenapa tidak bilang kalau ada urusan? Dan yang lebih penting, kenapa dia gak jujur dan terus menutup-nutupi?
Ia pun sampai rela menyewa pasiennya untuk membuntuti sang suami ketika jam pulang kantor. Dan benar saja, Sun Woo dihubungi bahwa suaminya sedang bersama seorang perempuan berambut panjang dan berwarna merah. Sama seperti warna rambut yang ada di syalnya waktu itu.
Apalagi saat sedang dihubungi, adalah hari bertepatannya Lee Tae Oh akan merayakan ulang tahun. Dimana Sun Woo yang melakukan persiapan dan mengambil kue ulang tahunnya di toko kue.
Bayangin aja, hari dimana yang harusnya bersuka cita bersama, malah membuka luka yang dalam. Setelahnya, Sun Woo menggeledah mobil dari Lee Tae Oh secara diam-diam.Â
Ia pun menemukan smartphone kedua dari Lee Tae Oh, yang ternyata tampilan wallpapernya adalah wanita yang masih muda.
Tidak hanya itu, Sun Woo mengetahui ternyata semua orang di sekitarnya baik rekan kerja dan tetangganya menutupi perselingkuhan Lee Tae Oh darinya. Semua orang terdekatnya menutupi kejadian yang sebenarnya.
Sun Woo pun merasa dikhianati dan kecewa dengan suaminya. Ia pun merasa jika bercerai adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan semuanya. Ia pun berusaha mencari cara untuk mengakhiri hubungan ini dan membuat Lee Tae Oh menderita.
Oh iya, sebelumnya Lee Tae Oh berselingkuh dengan Da Kyung, seorang pelatih pilates dan anak dari calon investor dari perusahaan T.O. Entertaiment (perusahaan Lee Tae Oh).Â
Perusahaan Lee Tae Oh berada di ujung tanduk dan berada dalam kondisi krisis. Makanya ia sangat baik dengan Ayah dari Da Kyung.
Entah apa yang dipikirkan Lee Tae Oh ya dalam menjalani sebuah perusahaan. Bahkan yang menyokong biaya dalam mewujudkan usahanya adalah si Sun Woo. Tega-teganya dia berselingkuh.
Bahkan ia juga mengambil uang asuransi dan tabungan masa depan anaknya yang sudah disimpan dan ditabung bertahun-tahun lamanya oleh Sun Woo. Bagaimana tidak kecewa bukan? Mengkhianati istrinya dan tidak mempedulikan masa depan sang anak. Apakah ia seorang suami teladan?
Karena keseringan hubungan intim tanpa pengaman, Da Kyung dinyatakan hamil. Ya karena perbuatan Lee Tae Oh pastinya.Â
Selain itu saat ibunya meninggal, di tengah waktu melayat, Ia malah pergi menemui Da Kyung dan bercinta bersama di dalam mobil. Kok gila ya laki-laki ini! Sudah tahu kan bejatnya manusia ini?
Pernyataan cinta naif nan menggelikan juga dilontarkan Lee Tae Oh saat curhat dengan rekan kerja Sun Woo
"Saat bersama Da Kyung, aku merasa hidup. Kreativitasku mengalir deras, aku mendapatkan inspirasi. Aku menyukainya, aku menyayanginya. Aku mencintainya."
"Bagaimana dengan Sun Woo?"
"Tentu saja aku mencintainya."
"Omong kosong apa itu!?"
"Hati manusia tidak hanya merasakan satu emosi. Kamu tidak berhenti mencintai hanya karena sudah menikah. Cintaku kepada Sun Woo berbeda dan cintaku kepada Da Kyung berbeda. Yang membuatku gila adalah, aku mencintai mereka berdua di saat yang bersamaan."
"Kegilaan apa ini? Bagaimana bisa kamu mencintai dua orang sekaligus!?"
Percakapan edan, Lee Tae Oh sadar gak sih dia ngomong apa? Sampai aku merasa kalau Lee Tae Oh ini lebih baik poligami aja deh kalau gitu. Tapi sayangnya mereka (Sun Woo dan Da Kyung) tidak mengenal konsep itu.
Kalaupun mereka mengenal konsep poligami, siapa sih perempuan yang mau dimadu? Apalagi laki-laki harus mampu dan adil kan kalau ingin poligami. Lah, Lee Tae Oh tidak kompeten, perusahaan mau bangkrut, masih ngikut sama istri terkait keuangan. Gini mau poligami, bukannya malah sejahtera, istri-istrinya malah sengsara.
Kalau masalah cinta segitiga, mana mungkin poligami jadi jalan keluar. Di politik saja, kamu tidak bisa di tengah dan harus ada keberpihakan. Lee Tae Oh malah cemberut dan bilang "Gak mau, aku mau duanya, aku suka semua!" Seolah-olah seperti itu.
Aduh Lee Tae Oh jangan maruk dah, istighfar sana! Belajar menghargai hati wanita dong! Berpihak kesalah satu saja, jangan semua diembat atas dasar nafsu sesaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
