Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Motivasi Itu Hanya untuk Orang Lemah?

19 Maret 2020   23:30 Diperbarui: 22 Maret 2020   21:55 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari sciencenews.org

Sering sekali kita melihat, materi-materi motivasi baik melalui acara televisi, media sosial, YouTube dan lain sebagainya yang mengajak orang-orang untuk semangat dalam menjalani hidup dan tantangan yang ada.

Tapi saya merasa kalau motivasi itu seperti mengarah kepada orang-orang yang mengalami masa "suram". Merasa putus asa, tidak semangat, pemalas, stres, lelah bahkan yang mempunyai masalah percintaan. Motivasi juga seringkali memberikan tips dan trik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Agar hidup mereka berubah menjadi lebih baik.

Orang-orang yang jenuh dan tidak sanggup mengatasi beban hidup tersebut seperti menjadi sasaran dari materi-materi motivasi. Mereka yang tidak berdaya akan merasa jika mendapatkan motivasi bisa menjadi jawaban agar menerima perasaan dan pikiran positif untuk menjalani rutinitas sehari-hari.

Hal ini membuat saya berpikir, apakah motivasi itu hanya untuk orang-orang yang merasa lemah dan tidak berdaya?

Memberikan Inspirasi Hidup
Berbagi cerita inspirasi pada sesama manusia itu memberikan dampak yang baik. Kita bisa mendaptakan sisi positif apalagi jika kita memiliki pengalaman dan permasalahan yang sama.

Contohnya orang yang gagal berkali-kali dalam wirausaha lalu masih konsisten dalam mencoba dan akhirnya menjadi sukses. Misalnya seperti Iman Usman CEO dan Founder dari Ruang Guru yang gagal mendapatkan pekerjaan dan akhirnya karena minatnya yang besar dalam bidang pendidikan, ia sukses dan berhasil membangun Ruang Guru, tempat belajar berbasis online.

Selain itu dengan melihat inspirasi orang-orang yang sukses dan motivasi-motivasi dari mereka, akan membuat kita merasa "bisa" melewati semua rintangan yang ada dalam hidup. Apalagi jika melihat perjalanan orang sukses yang penuh lika-liku dan beban hidup yang mungkin lebih berat daripada kita.

Pengalaman dan cerita inspirasi orang-orang sukses membuat kita belajar bahwa jika orang lain bisa, maka diri kita juga bisa melakukannya. Alhasil jika kita merasa lemah, tidak berdaya, dan putus asa, dengan adanya motivasi dan cerita inspirasi  membuat kita semangat dalam menjalani hidup.

Hidup itu Naik Turun, Begitu Juga Manusia
Hidup itu seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah. Tapi ada juga yang sering di atas dan lama di bawah. Sama halnya dengan manusia, kadang semangat dan kadang ngerasain putus asa. Meski ada juga yang sering semangat dan beberapa yang sering galau.

Karena memang manusia itu "labil" dalam memegang prinsip yang sudah dipilih. Contohnya saja untuk berubah dan melakukan kebiasaan yang positif, seperti mempelajari skill baru, usaha ataupun keluar dari zona nyaman (rebahan). Mungkin pada awal-awalnya orang akan semangat menjalaninya. Tapi mereka mungkin akan suntuk dan jenuh ketika sering melakukannya. Dan akhirnya bertanya pada diri sendiri

"Kenapa aku melakukan ini ya? Sudah capek-capek dan susah. Apa benar tujuanku untuk menjalani ini semua?"

Benar, perasaan ragu dari manusia. Ketika sudah dalam titik ini, potensi orang untuk melakukan prokastinasi dan tidak melakukan habit tersebut akan muncul. Disinilah peran motivasi dan inspirasi memegang kendali manusia yang sudah terjebak dalam kelemahan dan ketidakberdayaan.

Dengan adanya motivasi dan inspirasi yang didapatkan, manusia akan berpikir kembali pada  tujuan dan prinsip awal yang sudah dipilih. Sehingga mereka yang merasa ragu di tengah jalan, akan bisa menjadi konsisten dalam menjalani hal yang sudah menjadi pilihan mereka.

Motivasi Meningkatkan Komitmen dan Kontrol Diri
Hidup itu merupakan ketidakpastian. Banyak kemungkinan yang bakal terjadi kepada kita. Oleh karena itu manusia harus membuat suatu pilihan yang ada dari banyaknya pilihan, untuk meminimalisir ketidakpastian tersebut.

Tetapi kembali lagi, jika manusia memiliki sifat "labil" dan itu membuat mereka tidak memiliki komitmen yang kuat atas pilihan yang mereka buat. Sehingga inspirasi dan motivasi mereka butuhkan untuk menguatkan diri mereka.

Selain itu motivasi juga berdampak pada kontrol diri manusia. Orang-orang akan melihat kembali apa yang penting, apa yang dibutuhkan dan apa saja yang tidak berguna terkait pilihan yang mereka ambil.

Motivasi membuat manusia berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka akan meningkatkan kemampuan dan kompetensi yang mereka punya. 

Orang-orang akan berusaha untuk menetapkan tujuan tertentu dan berjuang dalam mencapai itu. Dengan adanya motivasi manusia bisa mendapatkan nilai baru. Hal ini bisa memberi dampak positif terhadap pemikiran, perasaan dan perilaku mereka.

***

Menurut saya motivasi tidak hanya untuk orang-orang yang merasa lemah dan terpuruk. Motivasi dan inspirasi dibutuhkan oleh setiap manusia, jika melihat adanya sifat "labil" dalam diri mereka.

Apalagi sangat normal jika manusia memiliki keraguan dalam setiap fase hidup yang mereka alami. Sehingga motivasi sangat diperlukan agar manusia kembali berfungsi dengan baik.

Meskipun perasaan "motivasi" dan "inspirasi" yang didapatkan itu memberikan dampak positif dalam menjalani rutinitas kita. Besarnya perasaan motivasi, inspirasi yang memberikan semangat tidak selalu berbanding lurus pada praktiknya.

Perubahan yang ingin manusia lakukan dalam hidup, tidak cukup hanya dengan modal semangat serta quotes motivasi. Perlu adanya praktik nyata dalam eksekusinya bukan hanya omongan manis inspiratif belaka.

Kritik dan Saran Terbuka untuk Tulisan Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun