Setelah puas dengan matahari terbit saatnya membuat coklat panas dan sarapan untuk teman - teman saya yang belum bangun. Menu andalan mie goreng menjadi santapan pembuka kami di awal hari itu. Setelah selesai makan, kami pun berkeliling di sekitaran Ranu Kumbolo untuk mendokumentasikan beberapa view menarik. Tanjakan Cinta*, perkampungan pendaki Ranu Kumbolo, Oro - Oro Ombo dan Puncak Mahameru
[caption id="attachment_188937" align="alignright" width="294" caption="1. Si Ali bantui bikin sarapan, 2. Diah, penikmat coklat panas, 3. Wendy si tukang racun, 4. Selamat pagi bang Abidin"]
Tepat pukul 10.00 WIB kami semua telah selesai packing dan berfoto bersama dengan latar Ranu Kumbolo, kami siap meninggalkan Ranu Kumbol untuk kembali lagi menjadi korban derita #robotindustri di kota kami masing - masing. Salah satu teman kami (bang Abidin) tetap tinggal di Ranu Kumbolo untuk bertemu dengan teman - teman dari Jakarta.
[caption id="attachment_188938" align="alignnone" width="208" caption="Tanjakan cinta dan kampung pendaki Ranu Kumbolo"]
[caption id="attachment_188941" align="alignnone" width="300" caption="Oro - oro ombo dengan background Puncak Mahameru di balik bukit"]
FYI :
- Syarat - syarat formalitas yang wajib untuk perijinan pendakian ke Gunung Semeru atau Ranu Kumbolo lebih baik disiapkan di kota asal yaitu : dua lembar fotocopy surat keterangan sehat dari dokter, dan dua lembar fotocopy idientitas diri;
- Penduduk Tengger yang berada di Ranu Pani selain pekerjaan utamanya berkebun, kaum pria nya juga sesekali bekerja sebagai porter atau guide untuk pendakian ke Gunung semeu ataupun hanya sekedar ke Ranu Kumbolo, dengan biaya 100rb - 150 rb/guide/hari. Note : silakan hubungi pos perijinan Ranu Pani untuk info lebih lanjut;
- 100 m sebelum shelter ketiga ada jembatan untuk beristirahat, sebaiknya beristirahat di shelter ketiga saja, karena setelah itu akan ada tanjakan yang lumayan menguras tenaga;
- Tanjakan Cinta adalah jalur pendakian di depan danau dari Ranu Kumbolo menuju ke Kalimati (base camp terakhir sebelum mecapai puncak Mahameru). Tanjakan yang memiliki panjang kurang lebih 500m dan kemiringan hampir 60 derajat ini memiliki mitos unik yaitu, bila pendaki berjalan pada tanjakan ini tanpa berhenti, istirahat ataupun menoleh kebelakang, maka cintanya dengan kekasihnya akan langgeng, atau bila belum mempunyai kekasih dipercaya waktu kembali dari Ranu Kumbolo akan dipertemukan dengan jodohnya. Begitu juga sebaliknya, bila syarat itu dilanggar maka pendaki yang telah mempunyai kekasih dimitoskan akan putus dengan kekasihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H