Mohon tunggu...
ardyan harmaka putra
ardyan harmaka putra Mohon Tunggu... -

seseorang yang belajar untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjajaki Ranu Kumbolo, Danau Tertinggi di Tanah Jawa

18 Juni 2012   16:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49 7854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Libur tlah tiba....

Libur tlah tiba....

Hore - hore......" Tasya - Libur Tlah Tiba

Reff lagu mantan penyanyi cilik itulah yag sering saya nyanyikan ketika sore hari sebelum pulang

kantor menjelang long weekend. Namun tidak untuk 4 bulan terakhir dan beberapa tahun ke depan.

****

Hari itu Senin 14 Mei 2012, dimulai ketika jam istirahat kantor.  Beberapa social media yang saya ikuti di dunia maya membahas long weekend untuk tanggal 17 - 20 Mei, begitu juga tawaran teman - teman chating di beberapa social media tersebut. Harapan long weekend seperti yang saya dambakan hanya tinggal harapan, saya hanya bisa menolaknya dengan halus karena saya hanya libur pas pada tanggal 17 Mei 2012 itu saja :( , derita korban #robotindustri. Tak disangka 2 hari berlalu , 16 Mei 2012 datang sms dari kawan SMA saya (Wendy) yang selalu meracuni saya dengan ide gila tentang bolos sekolah waktu SMA dulu, dan "penyakit" itu masih tetap ada di jiwanya hingga sekarang.  Bodohnya, saya selalu termakan akan ide bolosnya yang gila, seperti yang saya alami sekarang. Berbekal ilmu bersilat lidah yang saya pelajari dari kawan saya itu, saya berhasil melobi atasan saya untuk dapat ijin sehari di hari Jumat tanggal 18 Mei untuk  tidak masuk kerja.

Ranu Kumbolo (2400 mdpl), yap!!!! danau tertinggi di pulau jawa  yang berada di Jalur pendakian Gunung Semeru itu lah yang membuat saya termakan ide gila teman saya, disamping juga bujuk rayu dia yang hampir sama seperti setan.

Setelah Packing ala "kadarnya", perjalanan menggunakan motor kami  mulai pada Rabu 16 Mei 2012 dari Surabaya menuju Malang untuk bergabung dengan 2 orang teman dari Jakarta (Diah dan Mas Cokro "yoMan") dan dua orang teman dari Malang (Ali dan Bang Abidin) yang sudah standby di sana. Setelah kami bertemu dan membahas perencanaan perjalanan esok, kami menumpang di rumah teman kami di daerah Blimbing Malang.

[caption id="attachment_188931" align="alignright" width="255" caption="persiapan perijinan di desa Tumpang"][/caption] Kamis, 17 Mei 2012, pagi itu waktu menunjukan pukul 08.00 WIB dan kami sudah berangkat menuju desa Ranu Pani yang merupakan desa terakhir sebelum melakukan pendakian menuju Ranu Kumbolo. Tiba di desa Tumpang, kami harus mengajukan perijinan untuk pendakian ke Ranu Kumbolo*. Jalur perjalanan yang kami lalui dari Blimbing menuju Ranu Pani di dominsi oleh pemandangan khas pedesaan dengan hamparan sawahnya. Jalur yang kami lalui merupakan jalur yang sama dengan jalur hardtop yang akan membawa para pendaki ke pos Ranu Pani, di jalur ini kami juga melewati jalur lautan pasir Bromo yang akan menuju Ranu pani dengan pemandangan bukit Telletubis. Pemandangan akan berubah drasitis ketika kita sampai pada desa Ngadas, disini pemandangan mulai di dominasi oleh perkebunan khas dataran tinggi dengan sistim terasiring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun