Kelurahan Tegalgede merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan dokumen Pemutakhiran Data Perkembangan Desa 2020, luas wilayah Kelurahan Tegalgede yaitu 255,94 km2.
Kelurahan Tegalgede berbatasan langsung dengan Desa Antirogo di sebelah utara, Kelurahan Sumbersari di sebelah selatan, Desa Karangrejo di sebelah timur, dan Kelurahan Patrang di sebelah barat. Penduduk Kelurahan Tegalgede per 1 Januari 2020 berjumlah 2.333 keluarga dengan jumlah penduduk laki-laki 4.835 orang dan jumlah penduduk perempuan 4.939 orang.
Berdasarkan dokumen Pemutakhiran Data Perkembangan Desa 2020 tentang kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit selama setahun terakhir terdapat 1 kejadian Corona/Covid-19 di Kelurahan Tegalgede. Hal tersebut menjadi potensi untuk tetap mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 dengan tujuan menekan penyebarannya.
Pemahaman mengenai physical distancing, penggunaan masker, dan langkah cuci tangan perlu digalakkan. Langkah awal yang dapat dilakukan dalam penanganan Covid-19 yakni dengan sosialisasi penerapan cuci tangan setiap saat dalam lingkup keluarga.
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap model KKN yang menerjunkan mahasiswa di kampung halaman masing-masing (KKN Back to Village). Program KKN Back to Village bertematik program inovasi teknologi/informasi dalam penanganan Covid-19.
Melalui tematik tersebut, program kerja yang dilakukan yakni sosialisasi protokol kesehatan terutama cara cuci tangan pakai sabun dan pendampingan pembuatan jamu jahe.Â
Terpilihnya Kelurahan Tegalgede sebagai tempat KKN dikarenakan kelurahan tersebut merupakan tempat tinggal dan mempermudah akses dalam pelaksanaan KKN di masa pandemi. Pemfokusan program kerja berlangsung selama 45 hari dimulai pada 1 Juli 2020 hingga 14 Agustus 2020. Sasaran program kerja tersebut berada di wilayah RT 003/RW 004 yaitu Ibu Eviyati, seorang ibu rumah tangga yang menjadi anggota dasawisma Catleya 63 di wilayah RT 003.
Pelaksanaan program kerja dibagi menjadi 7 minggu. Minggu pertama, observasi wilayah RT 003/RW 004 dengan melakukan pengamatan terhadap warga RT tersebut sehingga diketahui data dan permasalahan yang terdapat di wilayah tersebut. Permasalahan yang terjadi di wilayah RT 003 yaitu belum adanya sosialisasi mengenai protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19.
Oleh karena itu, program kerja yang dirancang yaitu sosialisasi penerapan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19, sosialisasi pentingnya physical distancing, pelatihan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), dan pelatihan pembuatan jamu jahe instan.
Pada minggu kedua dilakukan pendekatan dan pengenalan program kerja kepada sasaran. Pada saat pengenalan program kerja disepakati bahwa pelaksanaan program kerja dilaksanakan setiap hari Kamis di setiap minggunya.
Sasaran merespon dengan baik atas rancangan program kerja yang akan dilaksanakan mengingat belum ada sosialisasi mengenai bahaya Covid-19 maupun sosialisasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dari instansi kesehatan di wilayah RT 003.
Sasaran juga diperkenalkan dengan web sdunej dan didampingi dalam pembuatan akun sdunej sebagai masyarakat. Selain itu, pada minggu kedua juga dilakukan pengajuan mentor sebagai syarat dapat membuka kelas KKN.
Minggu ketiga dilaksanakan kelas KKN pertama mengenai sosialisasi penerapan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19. Sosialisasi dilakukan secara online melalui aplikasi zoom pada Kamis, 16 Juli 2020 pukul 10.00-11.00 dengan pemateri seorang alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2008 dan saat ini dinas di Rumas Sakit Saiful Anwar, dr. Resdiyanto.
Pada program pertama ini, dr. Resdiyanto menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Covid-19 seperti penjelasan umum terkait virus penyebab Covid-19, komorbid (penyakit yang dapat memperparah Covid-19), gejala Covid-19, cara penularan Covid-19, protokol kesehatan yang harus diterapkan (cuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan menjaga jarak minimal 1 meter), dan memberikan contoh 7 langkah cuci tangan.
Respon sasaran sangat baik dengan adanya program sosialisasi protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan sasaran yang mengajukan 2 pertanyaan di akhir sesi kelas KKN.
Materi disampaikan oleh H. Muhammad Hilman Kamil yang menjabat sebagai sekretaris 2 MWC NU Kecamatan Sumbersari dan staf di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember. Materi sosialisasi pada program kedua disampaikan dengan pendekatan agama. Sasaran merespon baik adanya sosialisasi pentingnya physical distancing ini.
Pada minggu kelima dilaksanakan kelas KKN ketiga mengenai pengenalan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh di tengah masa pandemi Covid-19. Program ketiga dilakukan secara offline pada Kamis, 30 Juli 2020 pukul 10.00. Selain pemberian materi, juga dilakukan penanaman TOGA di polybag. Tanaman obat yang ditanam yaitu jahe, lengkuas, dan kunyit.Â
Bahan yang digunakan pada pembuatan jahe instan yaitu jahe, kayu manis, serai, gula pasir, dan air. Sasaran mengaku senang karena dapat praktek secara langsung pembuatan jahe instan sehingga menambah pengetahuan dan keterampilan pembuatan minuman penunjang kesehatan guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain melakukan pendampingan pembuatan jahe instan kepada sasaran, dilakukan pula penempelan poster panduan pencegahan Covid-19 di tempat yang terdapat mobilitas warga.
Dengan adanya kegiatan KKN ini, diharapkan dapat meningkatkan kesiapan sasaran dalam menghadapi era new normal melalui program kerja yang telah terlaksana. (Ardyakinanti F./KKN3/Jember/Dr. Diana Sulianti K. Tobing)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H