Mohon tunggu...
Ryan Ardiansyah
Ryan Ardiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Tak ada kosa kata yang mampu mengambarkan

Barangkali kopi kita kurang diaduk

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Laut Timur dan Puisi Lainnya

19 Oktober 2024   01:07 Diperbarui: 19 Oktober 2024   02:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/ryanardsyah 

memandang kenestapaan pada komplementer

Diantara pilihan hidup

aku tak pernah bisa memilih

kadang putih

mungkin besok hitam

atau abu-abu

Bogor, 6 November 2023

Angin Laut Timur

Angin laut timur meriwayatkan tentang kerinduan seseorang kepada makhluk ciptaan Tuhan.

Angin laut timur telah menceritakan tentang kecintaan seseorang kepada wanita pemilik kacamata.

Angin laut timur telah mendongengkan tentang sebuah nama dalam doa seseorang kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun