Mohon tunggu...
Ryan Ardiansyah
Ryan Ardiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Tak ada kosa kata yang mampu mengambarkan

Barangkali kopi kita kurang diaduk

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Laut Timur dan Puisi Lainnya

19 Oktober 2024   01:07 Diperbarui: 19 Oktober 2024   02:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempuisikan Gambar

Pena Tuhan telah digerakkan

menggambar garis takdir.

Dengan mata ini aku melihat

oval, persegi, segita

tapi bentuk nasib aku tak bisa begitu melihat jelas

Rekonstruksi waktu seolah-olah berbicara tentang eksistensialisme warna hidup

Esok dan esok hanyalah sebuah abstrak

Kisah yang lalu hanya sebuah keindahan monokrom

Di tepi frame aku berdiam

menghisap kretek sambil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun