Senja telah menemani umurnya
Saban hari kopi telah menjadi cerita hari tuanya
Zirah besi perjuangan telah di simpan rapih dalam lemari kaca
Tapi kacamatanya masih sanggup melihat tajam masa depan anaknya.
Yah...
Aku telah berjalan pada garis jalan raya
Berpetualang dalam lembaran buku
Bercumbu dengan kata-kata dai ranjang perpustakaan
Lalu berjudi pada kenyataan tuk mencari keuntungan nasib
Yah... Maafkanlah si bungsu ini
keras kepala, banyak mau, dan sedikit cengeng.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!