Aku tiarap di medan revolusi
Membawa sebotol anggur dan lencana
Darah pekat menyatu dengan merahnya anggur
Enam butir peluru musuh sudah siap
Menunggu aba-aba untuk menarik pelatuk
Lencana yang ku pegang tersisa satu peluru
Dengan tangan gemeteran aku coba membidik musuh
Kemenangan menanti di prahara
Semua ini adalah perjudian
Hanya nyawa yang dapat ku pertaruhkan
Jakarta , 28 Oktober 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!