Kata fallacy berasala dari bahasa latin yang berarti deceftion atau dalam bahasa indonesia berarti tipu muslihat. logical fallacy merupakan kesalahan berpikir sesorang yang di akibatkan penyampaian argumen yang salah atau bertele-tele. Logika memainkan peran yang sangat penting dalam membangun argumen yang kuat dan meyakinkan, logika dapt membantu dalam berpikir seca kritis dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang serta bukti bukti ysng ada.Â
Memahami logical fallacy akan membantu kita untuk mengindetifikasi argumen yang lemah atau tidak valid, serta menghindari jebakan-jebakan dalam berpikir yang dapat merugikan kita pada saat berdebat. Ada banyak tujuan kenapa seseorang mengunakan cara berpikir yang sesat daam berargumentasi termasuk di antaranya adalah propaganda, tipu muslihat, atau sarana mempengaruhi orang lain.
Dalam dunia usaha atau bisnis kemampuan mengindetifikasi logical fallacy sangat penting ketika ingin berinvestasi. cara ini bertujuan untuk menghindari dari berbagai resiko penipuan yang bisa terjadi kapan saja. berikut adalah contoh contoh yang berkaitan dengan logical fallacy yaitu :Â
1. Circular argument, yang akan membawa dalam proses adu argumen yang berputar-putar dan tidak ada habisnya. argumen ini di lontarkan berdasarkan fakta, contohnya seseorang menganggap kalau kuliah itu sia-sia kalau ujung-ujungnya bakal jadi pengangguran pernyataan ini sekilas memang terlihat logis.
2. Strawman, yang dimana lawan bicara akan menyederhanakan argumen yang hal ini di lakukan agar bisa menyerang argumen lebih mudah yang biasanya tidak berkaitan dengan pembahasan.
3. Ad hominem, cara ini kerap dilakukan dengan tujuan untuk melemahkan argumen dai lawan bicara. contohnya pada saat beranggapan klo peringkat tinggi di sekolah itu bukan pencapaian penting sebaliknya mengutamakan sikap jujur dan pemahaman ilmuyang mendalam.
4. False dilemma, seseorang melontarkan argumen dengan hanya memberikan dua pilihan, contohnhnhya kamu itu orang yang tak punya pendirian kalau cuma bisa mengikutin pendapat orang lain
5. Appeal to popu;arity, ini dilakukan dengan menggunakan pernyataan sebagian besar masyarakat, contohnya banyak orang yang berinvestasi emas, jadi emas adalah jenis investasi yang tepat. padahal ada banyak opsi investasi yang menjanjikan potensi keuntungan tidak kalah bandungnya dengan emas.
6. Gambler's fallacy, pola pikir ini beranggapan kalau penyimpangan yang terjadi dalam jangka pendek akan terkoreksi secara alami. contohnya harga saham perusahaan andi dalam beberapa hari terakhir terus menurun, besok pasti naik
7. Slippery slope, dalam hal ini seseorang memiliki kecenderungan beramsumsi sebab akibat yang salah. padahal tidak ada penalaran yang masuk akal di antara keduanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H