Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Idealisme dan Identitas Sudah Mati dalam Pilpres

15 Januari 2024   07:36 Diperbarui: 15 Januari 2024   08:03 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan itu adalah, pertama, matinya ideologi partai. Sebagai dasar sikap dan perjuangan, ideologi partai harus dijunjung oleh seluruh kader dan pengurus. Dalam perkembangan waktu, sikap menjunjung ideologi partai semakin memudar bahkan menghilang. Hal demikian bisa terjadi karena semakin pragmatisnya pengurus partai. Sekarang pengurus partai lebih memilih berorientasi pada kekuasaan. Mereka cepat merasa lelah berjuang sehingga gampang tergoda oleh rayuan kekuasaan. Akibatnya mereka jalan sendiri-sendiri.

Kedua, biaya pemilu semakin mahal. Perbedaan dana politik yang dimiliki oleh masing-masing partai politik (dan peserta pemilu legislatif). Ada partai politik yang dana kampanyenya tak terbatas bahkan unlimited namun ada pula yang tak memiliki sepeser pun. Akibat yang demikian maka gerak partai tak sama, ada yang geraknya melesat bagi yang memiliki dana melimpah, ada pula yang seperti siput bila dana yang dimiliki pas-oasan.

Mereka yang dananya melimpah, menghambur-hamburkan uang untuk berbagai metode kampanye. Sedang yang dananya terbatas, menjadi tidak jelas keberadaanya. Ketimpangan inilah yang memperkuat point pertama  di atas.

Ketiga, adanya intervensi kekuasaan kepada pihak-pihak tertentu yang membuat partai terbelah. Mereka mengintervensi orang-orang yang mau didikte agar menjalankan kemauan politiknya. Intervensi yang dilakukan bisa berupa intimidasi, bisa pula akan diberikan sesuatu. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun