Memang pertemuan AHY- Puan mencairkan hubungan Demokrat dan PDIP yang selama ini kaku bahkan bersitegang. Meski demikian, pertemuan politik adalah suatu hal yang biasa. Paling penting setelah pertemuan itu apa hasilnya. Seperti dalam ungkapan di atas, mereka bisa menjadi kawan tetapi juga bisa kembali menjadi lawan. Selama tidak ada kepentingan yang sama mereka tidak akan Bersatu.
Dilihat dari peta politik yang ada, berat bila menjadikan AHY sebagai cawapres Ganjar. Masalahnya bukan karena Demokrat sudah berada dalam Koalisi Perubahan namun dilihat dari elektabilitas AHY, ia masih tertinggal dengan sosok-sosok yang lain seperti Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
Sisa-sisa hubungan yang tak harmonis antara SBY dan Ketua Umum PDIP Megawati pun juga masih kuat sehingga masih menjadi penghalang hubungan yang lebih lanjut sehingga tak mungkin PDIP langsung memberi karpet merah bagi Demokrat bila mau bersama mengantar Ganjar dalam Pilpres 2024.
Dari sinilah maka pertemuan AHY- Puan merupakan pertemuan yang biasa bahkan bisa dikatakan basa-basi. Menarik dari pertemuan ini hanya karena mereka telah berseteru selama 20 tahun dan kemudian bertemu kembali.
Bisa dikatakan pertemuan basa-basi sebab bagi PDIP dirinya sudah mampu untuk maju sendiri dalam Pilpres 2024. Bila ada partai yang mendukung, itu merupakan bonus saja. Tanpa diajak dan diundang, banyak partai merapat ke PDIP, seperti PPP. Hanura, dan selanjutnya bisa PAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H