Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres Filipina, Pemenangnya Mantan Gubernur dan Wali Kota

20 Mei 2022   07:08 Diperbarui: 20 Mei 2022   07:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wilayah di Filipina bagian utara itu bisa jadi makin lama makin melupakan sikap otoritarianisme Ferdinand Marcos Sr, buktinya karier politik Bongbong semakin naik. Setelah tak lagi menjadi gubernur dirinya menjadi senator yang mewakili daerah Ilocos Norte. Dari sini terlihat bahwa karier politik Bongbong dirintis dari bawah, mulai dari wakil gubernur, wakil rakyat, gubernur, dan selanjutnya senat.

Kemenangan yang diraih, bisa saja factor dari nama ayahnya namun juga karena Bongbong juga memiliki pengalaman politik yang tidak bisa diragukan reputasinya. Jabatan-jabatan yang pernah diraih, pastinya telah memberi banyak hal dan pengalaman baginya untuk menggaet dan menyakinkan rakyat bahwa dirinya memang pantas untuk menjadi Presiden Filipina. 

Dalam beberapa kesempatan mungkin Bongbong pernah mengatakan, "enak zaman Bapakku to, Filipina aman, makmur, dan disegani dunia". Glorifikasi masa-masa keemasan Ferdinand Marcos Sr ini disebut oleh banyak pengamat disulutkan oleh tim kampanye Bongbong dan terbukti ampuh mampu menghipnotis rakyat Filipina untuk memilih Bongbong.    

Sara Duterte yang menjadi pendamping Bongbong dalam pilpres juga memiliki pengalaman yang tak bisa diremehkan. Puteri Presiden Rodrigo Duterte itu pernah menjadi Wakil Wali Kota Davao 2007-2010 dan Wali Kota Davao 2010-2013 dan 2016-2022. 

Keangkeran Rodrigo Duterte dalam memerangi penjahat narkoba mempunyai adil dalam menghantarkan Sara Duterte menjadi wakil presiden mendamping Bongbong.  

Dari kemenangan Bongbong dan Sara dalam Pilpres Filipina 2022, terlihat bahwa jejak sebagai 'kepala daerah' merupakan salah satu bekal mereka untuk memenangi pemilu. Sebagai kepala daerah, pastinya mereka sudah dikenal oleh rakyat. Konstituen yang ada di daerah menjadi modal dasar suara untuk pilpres.

Fenomena kepala daerah menjadi presiden hal yang demikian juga terjadi di Indonesia. Joko Widodo sebelum menjadi Presiden Indonesia, awalnya adalah kepala daerah di Solo dan Jakarta. Ia pernah menjadi Wali Kota Solo 2005-2012 dan Gubernur Jakarta 2012-2014.

Nah, calon-calon presiden pada Pilpres 2024 di Indonesia, banyak kepala daerah yang memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta banyak lagi gubernur yang lainnya. Dari semua kepala daerah, mengerucut pada Ganjar dan Anies. Dua sosok ini sangat kuat sehingga ada parpol yang sudah dan akan meminangnya.

Kelak kontestasi pilpres akan banyak diisi oleh para kepala daerah. Hal demikian bisa terjadi sebab jabatan kepala daerah merupakan panggung nyata untuk menunjukan prestasi pembangunan. 

Kepala daerah yang sukses mengelola pembangunan, capaian kinerjanya akan mendongkrak tingkat keterpilihan dan popularitasnya. Selain itu, menangnya seseorang dalam Pilkada menunjukan adanya 'kepastian' suara yang memilih dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun