Dalam video tersebut, seorang pemuda dengan gesit dan kuat meninju pohon pisang. Jotosan tangan yang bertubi-tubi mengena pada batang pohon pisang, membuat pohon yang ada roboh. Sebelum dan sesudah ia melakukan aksinya, sang pemuda yang katanya mantan petinju itu mengucapkan salam dari Binjai.
Sebab video tersebut tersebar di media sosial dan kisahnya telah dikupas oleh banyak media massa, membuat 'Salam dari Binjai' dari hari ke hari semakin banyak yang menonton dan me-like, tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri.
Popularnya video tersebut tidak hanya membuat nama pemeran menjadi terkenal namun Kota Binjai juga semakin mendapat sorotan masyarakat luas. Bagi mereka yang belum tahu di mana Binjai, ia langsung bertanya di media sosial atau googling. Dari video itulah akhirnya membuat daerah yang dijuluki 'Kota Rambutan' itu semakin banyak diketahui orang.
Video 'Salam dari Binjai' merupakan salah satu kreasi video yang diunggah dan disebar oleh para creator dalam media sosial yang ada, seperti youtube, tik tok, facebook, twitter, instagram, dan media sosial lainnya.Â
Kalau kita lihat setiap hari ada unggahan video di media sosial yang isinya dari yang biasa hingga yang 'aneh-aneh'. Dari berbagai video tersebut, masyarakat ada yang mengacuhkan, ada yang merespon secukupnya, ada pula yang menanggapi secara luar biasa sehingga menjadi viral.
Anak-anak di salah satu kampung di Salatiga melakukan aksi seperti di video 'Salam dari Binjai' yang membuat delapan pohon pisang rusak. Di Lamongan, lebih parah lagi.Â
Sembilan anak melakukan 'Salam dari Binjai' sehingga membuat lima puluh pohon rusak. Bisa jadi kejadian tersebut tidak hanya di Salatiga dan Lamongan namun juga ada di daerah lainnya.
Pohon-pohon pisang itu pastinya bukan pohon pisang orangtuanya namun pohon pisang milik tetangga atau petani pisang. Akibat ulah yang demikian, sang pemilik pohon pisang mengalami kerugian.Â
Buah yang seharusnya bisa dipanen untuk dikonsumsi sendiri atau dijual di pasar menjadi gagal diunduh sebab pohon yang ada tumbang atau roboh.Â
Meski ada jalan musyawarah antara orangtua anak dan pemilik pohon pisang yang berakhir dengan minta maaf namun sang pemilik pohon pisang tetap saja mengalami kerugian.
Nah di sinilah perlunya orangtua hadir kepada anak-anak ketika semakin banyak video yang tersebar di media sosial. Nasehat orangtua pastinya dibutuhkan agar si anak bisa membedakan mana yang perlu ditiru, dicontoh, dan mana yang tidak.Â