Tantangan ketiga adalah terkait dengan adanya anak, keponakan, suami, dan istri dari elit di pusat dan daerah, bila mereka memenangi Pilkada maka akan muncul pemerintahan oligarki. Pemerintahan model seperti ini sudah muncul sejak ratusan tahun yang lalu. Keberadaannya selalu menjadi kritikan bagi pendukung demokrasi yang terbuka dan transparan.
Oligarki selalu menjadi kritikan sebab proses yang ada mereka kerap melanggar prinsip-prinsip demokrasi, yakni keterbukaan, kesetaraan, keadilan, dan proses. Mereka hadir dalam kekuasan dengan mengabaikan, menyingkirkan, dan tidak memberi kesempatan kepada orang lain.
Dalam demokrasi, di mana salah satu pilarnya partai politik, kaum oligarki hadir secara tiba-tiba, instan, dan tidak melakukan kaderisasi. Tiba-tiba mereka muncul atau hadir dengan melewati proses-proses yang ada. Tiba-tiba menjadi ketua umum partai, sekretaris partai, dan atau tiba-tiba mendapat SK maju dalam Pilkada atau Pileg. Mereka melangkahi susunan dan tatanan yang sudah tersusun dengan rapi, berjenjang, dan berproses.
Masalah yang terjadi tidak hanya di internal partai namun juga di masyarakat. Kaum oligarki akan melanggengkan kekuasaan dan kekayaan sehingga kaum ini mengabaikan keadilan sosial.
Hal-hal di ataslah yang menjadi tantangan Pilkada 2020. Nah tinggal kita mengambil sikap yang bagaimana seharusnya dan sebaiknya demi masa depan bangsa Indonesia yang kita cita-citakan bersama. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H