Pembangunan stadion sepakbola yang megah dan berstandar internasional tercipta tidak hanya karena penyebaran tuan rumah PON. Maraknya liga Indonesia dan juga pengaruh pertandingan sepak bola dunia dan Eropa, memicu pemerintah daerah dan swasta juga melakukan hal yang sama, yakni membangun stadion sepakbola.Â
Stadion-stadion yang dulu kumuh, dinding tembok yang kusam, rumput yang tumbuh hanya di saat musim hujan dan tak merata bahkan ada yang dijadikan tembak menggembalakan kambing, diubah menjadi sebuah stadion yang megah, tak kalah dengan stadion yang ada di kota-kota Eropa.Â
Hal demikian bisa kita lihat saat Asian Games di mana cabang sepakbola selain digelar di Stadion GBK, juga digelar di Stadion Patriot dan Wibawa Mukti di Bekasi; dan Stadion Pakansari Bogor.
Dengan stadion-stadion yang sudah ada ditambah dengan stadion yang ada di Solo, Jogjakarta, dan kota lainnya, panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 tinggal memilih stadion mana yang tepat dan bisa digunakan pertandingan dengan akses transportasi yang mudah.Â
Bila kita sukses sebagai penyelengara Piala Dunia U-20, tak sulit bila kita selanjutnya menjadi tuan rumah Piala Dunia. Menjadi tuan rumah Piala Dunia menjadikan Indonesia bisa tercatat dalam sejarah bisa berlaga dalam putaran final. Tanpa menjadi tuan rumah, tak tahu apa kita bisa menembus putaran final sepanjang dunia ini masih ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H