Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tina Toon Wakil Rakyat Kita

10 September 2019   07:16 Diperbarui: 10 September 2019   07:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satu persatu para wakil rakyat terpilih yang berada di kabupaten, kota, dan provinsi dilantik. Dengan pelantikan tersebut membuat mereka sah menjadi anggota DPRD. Bagi wakil rakyat yang kali pertama terpilih, tentu pelantikan tersebut menjadi moment yang indah bagi dirinya. Sementara bagi mereka yang terpilih kembali, peristiswa tersebut bisa jadi merupakan hal yang biasa. Terlepas dari baru atau terpilih kembali sebagai wakil rakyat, pastinya selepas pelantikan, tugas sudah menanti. Mereka yang sebelumnya berjanji macam-macam tentu bebannya menjadi berat sebab rakyat akan menuntut realisasi atas apa yang pernah disampaikan.

Kalau kita lihat komposisi wakil rakyat yang terpilih, mereka sangat beragam. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pengusaha, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis, hingga artis. Datangnya wakil rakyat dari berbagai kalangan menunjukan demokrasi kita sangat terbuka dan tidak didominasi oleh satu atau dua golongan saja.

Keterbukaan demokrasi, untuk menjadi wakil rakyat, menunjukan bangsa ini terbuka dari berbagai suku, agama, ras, antargolongan bahkan tak ada ketentuan yang mengharuskan ia harus bisa bekerja ketika menjadi wakil rakyat. Keterbukaan yang demikian membuat semua tanpa melihat kapasitas bisa mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dalam Pemilu Legislatif. Asal dirinya memenuhi syarat yang ditentukan, namanya bisa terpampang dalam kerta suara Pemilu.

Menarik dari komposisi anggota DPRD Jakarta, periode 2019-2024, adalah terpilihnya Tina Toon (Agustina Hermanto). Dirinya bisa berkantor di Jl. Kebon Sirih, Jakarta, setelah nyaleg lewat PDIP. Masyarakat banyak yang tahu wakil rakyat kelahiran 20 Agustus 1993 itu dulunya adalah penyanyi cilik. Album pertama Bolo-Bolo pada tahun 1999 mampu mengorbitkan dirinya sebagai penyanyi cilik yang terkenal. Gayanya yang lucu dan suaranya yang ok membuat dirinya diterima di dunia hiburan Indonesia hingga mampu membuat album-album berikutnya. Kecemerlangan dalam dunia musik membuat Tina menjadi bintang iklan, sinetron, hingga film. Ketenaran inilah yang menjadi bekal utama bagi dirinya untuk maju dalam Pemilu Legistlatif DPRD Jakarta.

Terpilihnya Tina menjadi wakil rakyat, menunjukan dari paparan di atas bahwa demokrasi kita sangat terbuka. Tak boleh ada yang melarang seseorang untuk maju dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Eksekutif. Siapa saja boleh maju dalam Pemilu asal sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh KPU.

Tina merupakan artis yang kesekian dari artis-artis lain yang mengubah haluan dari kehidupan yang glamour menjadi politisi. Tentu dunia yang digeluti sebelumnya berbeda medan dan tantangannya dengan dunia yang harus dijalani lima tahun ke depan. Siapa saja yang baru kali pertama terpilih menjadi wakil rakyat harus bisa menyesuaikan diri dengan dunia yang baru. Dunia yang baru di mana ia harus bisa memahami apa yang terjadi di masyarakat dan memperjuangkannya. Untuk bisa melakukan hal yang demikian tentu ia harus peka dan memiliki sikap responsibilitas yang tinggi pada dinamika yang ada.

Tantangan yang ada tak hanya bagaimana ia bisa bersikap atas apa yang terjadi di masyarakat namun juga mampu menepis godaan memperjualbelikan pengaruhnya untuk meraup keuntungan secara illegal, korupsi. Sekarang tak hanya anggota DPR yang digulung oleh KPK, anggota DPRD pun banyak yang mengalami nasib serupa.

Ini dua hal penting baginya dirinya sebab bila tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, membuat kehadirannya tidak membawa dampak yang berarti, apalagi sekarang masyarakat dengan media sosial yang bisa dihela mampu membangun dan menciptakan opininya tersendiri bahkan bisa memperjuangkan tanpa dukungan wakil rakyat.

Kehadiran artis dalam panggung politik, selalu disorot oleh masyarakat. Ia dituntut bisa menunjukan kinerjanya sebagai wakil rakyat agar dirinya bisa menepis bahwa terpilihnya bukan karena popularitas yang dimiliki namun karena kemampuan dan kapasitas. Stigma yang muncul di masyarakat menyebut bahwa terpilihnya artis menjadi wakil rakyat karena faktor cantik, ganteng, seksi, sempurna, dan popular.

Stigma itu bisa benar, bisa pula tidak, sebab banyak pula artis yang mampu menjadi wakil rakyat yang keberadaannya bisa memberi dampak positif di parlemen. Mereka di parlemen mampu mengemban tugas dengan baik sehingga kariernya di sirkulasi kepengurusan partai semakin meningkat dan di tengah masyarakat semakin ditunggu peran dan kontribusinya. Hal demikian membuat ia mampu terpilih kembali. Ada beberapa artis di DPR yang sampai terpilih hingga 3 periode. Hal demikian menunjukan si artis mampu beradaptasi dengan suhu dan suasana politik yang berbeda dengan dunia sebelumnya.

Artis terjun dalam dunia politik tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara yang menganut paham demokrasi, Pemilu, banyak artis yang terlibat dan melibatkan dirinya dalam dunia ini. Bahkan di beberapa negara lain, artis tidak hanya mampu menjadi wakil rakyat namun juga bisa sampai menjadi presiden, perdana menteri, dan jabatan penting lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun