Sekarang, para penggemar sepakbola di Indonesia bila menuju ke stadion, tak cukup hanya menggunakan jersey. Mereka juga menggunakan selendang, topi, bendera, dan atribut lainnya. Tak cukup dengan itu, saat di dalam stadion mereka melakukan hal-hal yang sama dengan penonton sepakbola yang ada di Eropa, menyanyi, membuat koreo, dan berjingkrak-jingkrak bila kesebelasan yang didukung membikin gol.
Tak hanya sisi positif yang mereka serap dari budaya sepakbola di Eropa. Sisi negatif seperti vandalisme dan hooligans pun terkadang mereka tiru. Tak heran bila di antara pendukung sepakbola di Indonesia ada yang menyebut dirinya ultras, frontline, dan sebutan-sebutan brutal lainnya.
Keterbukaan secara alamiah atau memang disengaja dengan tujuan mengikuti perkembangan jaman serta kebutuhan ekonomi itulah yang membuat budaya atau kebiasaan kita berubah. Tinggal bagaimana memilih mana budaya yang perlu dikembangkan dan mana budaya yang perlu ditinggalkan termasuk dalam budaya dunia sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H