Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Maksimalkah MRT Bundaran HI-Lebak Bulus?

26 Maret 2019   10:21 Diperbarui: 26 Maret 2019   11:27 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
properti.kompas.com

Selama beberapa hari, masyarakat Jakarta tengah menikmati masa uji coba penggunaan MRT. Dalam masa uji coba, terlihat masyarakat antusias melihat stasiun yang ada serta menikmati perjalanan kereta yang bebas macet itu. Selama uji coba bebas ongkos, stasiun-stasiun yang ada selain dijaga oleh securiti, juga oleh para pemandu dan petugas cek tiket gratis.

Bila kita melihat bangunan stasiun yang ada, kita merasakan suasana yang sama seperti yang ada di MRT Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia. Sehingga seolah-olah saat kita, misalnya berada di Stasiun Bundaran HI, serasa di Stasiun MRT Harbour Front Singapura.

Kita bersyukur dengan adanya MRT yang sebentar lagi bisa digunakan secara umum itu. Jarak tempuh antara Stasiun Lebak Bulus-Stasiun Bundaran HI bisa dicapai dengan waktu sekejap.

Hadirnya MRT sendiri akan menambah pilihan moda transportasi di Jakarta. Dengan hadirnya MRT, maka bila kita dari Blok M hendak ke Bundaran HI, ada banyak pilihan transportasi, ada Metro Trans, Trans Jakarta, Ojek, Taxi, Metro mini, dan Kopaja.

Lalu bagaimana dampak atau respon masyarakat selepas uji coba?

Kita harap masyarakat tetap antusias menggunakan MRT agar selain bisa mengurangi kemacetan pada ruas Jl. Fatmawati, Sisingamangaraja, Sudirman, dan Thamrin yang semuanya merupakan jalan penting di Jakarta; juga agar utang pemerintah cepat balik modal dan lunas untuk membangun jalur kereta sepanjang 16 km itu.

Kalau kita amati, ruas jalur MRT yang ada, Bunderan HI-Lebak Bulus, belum mampu memwadahi seluruh masyarakat Jakarta dan warga kota-kota di sekitarnya untuk menggunakan transportasi yang bebas macet dan sekejap itu.

Masyarakat yang jauh dari jalur kereta dan stasiun seperti yang tinggal, misalnya di Cilincing, Kalideres, Kampung Melayu, tentu tak setiap hari menggunakan MRT.

Untuk itu mereka yang tinggal jauh dari jalur atau stasiun MRT, belum bisa menikmati MRT meski kehadirannya berada di jantung Kota Jakarta.

Ruas Bunderan HI-Lebak Bulus dikatakan sebagai Fase I dari pembangunan sarana transportasi umum yang berbasis kereta. Pastinya untuk lebih memaksimalkan penggunaan Fase I, pemerintah akan melanjutkan pembangunan-pembangunan fase berikutnya agar seluruh keinginan masyarakat untuk bisa menggunakan MRT sebagai transportasi yang bebas macet dan sekejap bisa terpenuhi.

Kalau kita lihat, pembangunan sarana transportasi umum dengan berbasis kereta, pembangunan yang ada tidak hanya pada ruas Bunderan HI-Lebak Bulus. Sudah ada MRT dari Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun. Juga ada LRT dari Cibubur, TMII, Halim, hingga Kuningan.

Namun ruas yang ada, yakni Kelapa Gading-Velodrome, juga belum maksimal bahkan bisa dikatakan sepi, sebab jalur yang ada terasa pendek dan tidak banyak menyentuh pusat-pusat perkantoran. Sementara LRT Cibubur-Kuningan belum beroperasi.

Untuk memaksimalkan jalur yang sudah beroperasi, memang pemerintah Jakarta hendak mengintegrasikan dengan sarana transportasi yang lain seperti dengan Metro Trans, Trans Jakarta, KRL, dan Kereta Bandara.

Namun kalau kita lihat, mengintegrasikan dengan Metro Trans dan Trans Jakarta, hal demikian juga kurang maksimal sebab sebagaimana kita ketahui bahwa jalur Metro Trans dan Trans Jakarta, tidak sebebas dan selancar MRT. Perjalanan Metro Trans dan Trans Jakarta, masih sering tersendat akibat kemacetan di jalan. Meski ada jalur khusus namun jalur yang ada terkadang disusupi oleh pengguna jalan yang lain.

Untuk itu agar MRT Lebak Bulus-Bundaran HI dan Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun bisa maksimal maka perlu membangun fase berikutnya dan mengintegrasikan jalur-jalur kereta itu.

Membangun satu fase dengan jarak 16 km saja diperlukan waktu sekitar 4 tahun. Dengan demikian untuk memaksimalkan jalur-jalur yang ada sembari memenuhi transportasi yang bebas macet dan cepat bagi seluruh masyarakat Jakarta masih diperlukan waktu puluhan tahun.

Sembari menunggu pembangunan fase berikutnya, mari kita maksimalkan jalur yang sudah beroperasi. Dengan tarif Rp8.500 yang bebas macet, tepat waktu, dan merupakan sarana transportasi yang dibangun dengan investasti besar, maka tarif tersebut sudah pas buat pengguna. 

Perlu diingat juga bahwa pembangunan MRT tidak sekadar melayani masyarakat untuk bertransportasi yang bebas macet dan sekejap. Dalam membangun sarana transportasi seperti ini, pemerintah juga harus mampu mengedukasi kepada pengguna untuk menggunakan kereta, stasiun, dan fasilitas lainnya dengan bertanggungjawab.

Pastinya Stasiun MRT bukan seperti terminal-terminal bus pada masa lalu, yang jorok, kumuh, sampah dan putung rokok terlihat di mana-mana, serta orang yang tidak berkepentingan mangkal di tempat itu.

Sebagai Stasiun MRT entah yang layang atau di bawah tanah, dengan mengacu pada standar perawatan di Singapura, maka keberadaannya harus dijaga. Menjaga kebersihan dengan tujuan agar kenyamanan yang ada bisa dinikmati semua pengguna.

Untuk itulah di sini pentingnya pemerintah mengedukasi masyarakat agar tidak merokok, makan dan minum, serta membuat gaduh selama berada di kereta dan stasiun. 

Pastinya aturan itu harus ditegakkan. Jangan sampai aturan yang ada hanya menjadi pajangan di dinding stasiun atau kereta. Untuk itu harus ada hukuman tegas bagi pelanggar. Tegasnya penindakan hukum kepada pelanggar hukum di kereta bawah tanah ini pernah saya saksiskan di Paris, Perancis. Di mana pelanggar diberi surat denda dan petugasnya tidak mau disuap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun