Untuk itu, jumlah penduduk dan klub pun masih kalah dengan Indonesia. Namun 'kekurangan' yang dimiliki tidak menyurutkan Vietnam dalam melakukan pembinaan sepak bola di negaranya. Mereka mempunyai prinsip bahwa olahraga inilah yang bisa menaikan derajad negaranya. Dari prestasi yang ada itulah cepat atau lambat, orang akan belajar pembinaan sepak bola pada Vietnam.
Ketika Vietnam menjadi kekuatan baru sepak bola Asia, persepakbolaan Indonesia malah berkubang dengan berbagai masalah yang ada, seperti konflik kepengurusan yang berulang kali terjadi dan berkesinambungan hingga mundurnnya Ketua PSSI Edy Rahmayadi, serta terungkapnya pengaturan skor dalam liga yang ada. Elit sepak bola di negara ini tahu hal-hal seperti inilah yang menyebabkan sepak bola tidak bisa maju namun mereka tidak peduli sepak bola Indonesia maju atau tidak, yang penting buat mereka mendapat keuntungan, uang atau jabatan.
Bangkitnya Vietnam sebagai kekuatan baru sepak bola Asia seharusnya menjadi pelecut kita untuk berbenah diri dalam urusan sepak bola, mulai dari penataan organisasi, pembinaan, dan model liga.Â
Seharusnya bangsa ini malu karena sebelumnya negara itu, Vietnam, dalam sepakbola tidak ada apa-apanya dengan Indonesia namun sekarang mereka mendahului bahkan meninggalkan kita. Bila tidak segera berbenah diri, bisa jadi selanjutnya Indonesia akan tertinggal dengan persepakbolaan Kamboja, Laos, Myanmar, dan Timor Leste.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H