Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Media Sosial Bisa Menjadi Perangkap Kehidupan

21 Juli 2017   09:44 Diperbarui: 21 Juli 2017   09:50 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebaliknya, ketertutupan itulah yang membuat mampetnya saluran curhat anggotanya bila tertimpa masalah. Bila dalam keluarga tertutup dalam berkomunikasi maka salah satu anggotanya itu akan menyampaikan masalahnya pada orang lain. Kalau jaman sebelum ada media sosial akan menyampaikan masalahnya pada tetangga, rasan-rasan. Nah, kalau jaman sekarang menumpahkannya di media sosial.

Bila saat ini banyak terjadi caci maki hal demikian menunjukan ada problem yang serius di masyarakat pada keluarga-keluarga, meski tidak semua. Akibat problem yang demikian maka media sosial akan menjadi perangkap bagi pengguna akibat kesalahannya. Kesalahannya tidak hanya membuat ia bisa dikenai sanksi hukum negara namun juga bisa terkena sanksi sosial, dikucilkan. Beberapa mahasiswa yang membully seorang mahasiswa berkebutuhan khusus di sebuah kampus, ia tidak hanya dikenai sanksi hukum negara namun juga bisa terkena hukum dari pihak rektorat dan sanksi sosial dari masyarakat. Saat ini anak-anak muda sering melanggar hukum dan etika akibat statusnya di media sosial. Anak-anak itu bisa jadi korban dari salah dan buruknya komunikasi di keluarga. Mereka terperangkap dalam media sosial yang disalahgunakan.  

Untuk itu di sini pentingnya komunikasi yang baik dan terbuka di keluarga. Keluarga tak sekadar membuka komunikasi yang harmonis dan terbuka namun juga mengingatkan pentingnya sikap hati-hati dalam mengunggah status di media sosial. Diingatkan bahwa media sosial bukan media yang tertutup namun merupakan sebuah media yang terbuka, satu status bisa dibaca dan direspon oleh jutaan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun