Bila kaum backpacker makan, mereka tidak harus makan kenyang namun bagaimana perut yang ada terisi. Sehingga roti dan aqua sudah dirasa cukup. Syukur-syukur ada kenalan yang menraktir kita makan.
Dari sinilah maka kaum backpacker tidak pernah menjadi beban negara. Justru kaum backpacker itulah yang memperkenalkan Indonesia kepada siapa saja yang ditemui. Soal kualitas perjalanan? Kaum backpacker tidak kalah dengan pejabat yang menggunakan anggaran negara. Justru dalam soal pengalaman perjalanan, kaum backpacker bisa lebih banyak sebab mereka langsung berhubungan dengan masyarakat setempat dan benar-benar mengetahui kondisi sesungguhnya di negara tujuan. Misalnya kaum backpacker harus berhadapan dengan kriminalisasi, seperti pencopetan dan penjabretan serta bagaimana mereka harus berdesak-desakan naik kereta di Metro, Paris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H