Mohon tunggu...
Ardiva Puspa Hanani
Ardiva Puspa Hanani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hi, saya mahasiswa yang sedang sibuk menyeimbangkan tugas dan kehidupan kampus. Salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Drama Anak dalam Pengembangan Kemampuan Berkomunikasi

2 Desember 2024   22:56 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu aspek penting dalam komunikasi adalah kepercayaan diri. Drama anak dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak-anak dalam berbicara dan bertindak di depan orang lain. Dengan berlatih dan tampil di depan audiens, anak-anak belajar untuk mengatasi rasa takut dan cemas, serta merasa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat atau berbicara di depan umum.

Persiapan dan Tampil di Depan Umum

Proses mempersiapkan pertunjukan drama, seperti berlatih dialog, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah, memerlukan waktu dan usaha. Ketika anak berhasil mempersiapkan dan menampilkan drama mereka dengan baik, mereka merasa bangga atas pencapaian tersebut. Kepercayaan diri yang dibangun melalui pengalaman ini sangat berpengaruh dalam kemampuan mereka untuk berbicara di depan umum di masa depan.

5. Drama Anak Sebagai Media Pembelajaran Sosial

Sumber: Freepik.com
Sumber: Freepik.com

Selain keterampilan komunikasi, drama anak juga membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerja sama, berbagi, dan menghargai pendapat orang lain. Saat anak berperan dalam drama kelompok, mereka belajar untuk berkomunikasi secara efektif dalam situasi sosial yang melibatkan banyak orang. Anak- anak belajar bagaimana cara menjaga komunikasi yang baik dengan teman sekelompok, serta menghormati waktu dan pendapat orang lain.

Mengatasi Konflik melalui Drama

Drama juga bisa digunakan untuk mengajarkan anak-anak tentang cara mengatasi konflik secara positif. Dalam beberapa drama, biasanya terdapat masalah atau perbedaan pendapat antara karakter yang perlu diselesaikan. Dengan memahami dan menghidupkan konflik tersebut, anak-anak belajar untuk mencari solusi dengan cara yang konstruktif, sehingga mereka dapat berkomunikasi lebih baik dalam menghadapi situasi sulit di kehidupan nyata.

Drama anak memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan kemampuan berkomunikasi anak-anak. Melalui drama, anak-anak tidak hanya mengasah keterampilan berbicara, tetapi juga meningkatkan kemampuan mendengarkan, mengungkapkan emosi, bekerja sama dalam kelompok, dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, drama

anak juga mendukung perkembangan sosial dan empati, yang sangat penting dalam komunikasi sehari-hari. Oleh karena itu, memasukkan drama sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran anak dapat memberikan dampak positif dalam mengembangkan keterampilan komunikasi mereka secara menyeluruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun