Ia senang dengan adanya rapid test COVID-19 gratis ini dan tak ragu mengajak rekan-rekannya, khususnya para driver ojol yang juga tinggal di zona merah.
"Saya sih khawatir akan kondisi sekarang ini, tapi Saya harus tetap kerja meskipun pendapatan turun drastis. Awalnya sih takut mau ikut tes ini, tapi harus dicoba.
Saya selalu pakai masker dan menggunakan hand sanitizer saat berada di luar rumah. Namun jika memang hasilnya positif ya harus isolasi diri sendiri di rumah daripada menularkan ke orang lain kan", Kata Gusti.
Gusti berharap kegiatan seperti ini semakin banyak karena sangat membantu masyarakat untuk tahu kondisi kesehatannya di tengah pandemi ini. Prosesnya pun sangat mudah dan juga tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Untuk yang lainnya, lebih baik ikutan rapid test ini, apalagi driver ojol yang masih keliling setiap hari. Biar kita tenang, kita itu aman atau tidak. Pokoknya kalo ada kesempatan buat tes, apalagi yang gratis seperti ini", tambahnya.
Senada dengan Gusti, seorang ibu rumah tangga bernama Wahyuni Lismar turut senang mengikuti rapid test COVID-19 unutk bagaimana hasil tes dirinya. Ibu Wahyuni yang juga nasabah Allianz ini merasa was-was meski sudah jarang pergi ke luar rumah seperti ke pasar terdekat.
"Saya terkadang masih ke luar rumah, paling ke pasar. Yang penting jaga kebersihan jangan lupa. Saya selalu pakai masker dan cuci tangan dengan sabun ketika sampai rumah", katanya.
Jika terdapat gejala yang dialami atau termasuk orang berisiko tinggi terhadap COVID-19, pendaftar dapat memilih jadwal dan lokasi rapid test gratis. Hasil dari rapid test ini bisa diterima peserta kurang lebih setelah 1 jam saja.
Tim medis di lokasi pun dilengkapi dengan APD lengkap dan tersedia juga alat kebersihan penunjang seperti pembersih tangan.
Karena kegiatan rapid test COVID-19 berlangsung selama 6 hari, ayo selamatkan Indonesia dari COVID-19 dengan menjadi peserta rapid test dan sebarkan kabar baik ini untuk mereka para pekerja asal zona merah yang tetap bekerja di luar rumah.