Di tengah carut-marutnya sepak bola di Kota Depok, mulai dari dijualnya Klub Persikad hingga renovasi dua stadion kebanggan warga Depok, yaitu Stadion Merpati dan Stadion Mahakam yang tidak kunjung rampung 100 persen, ternyata Depok punya lapangan berkualitas dunia seperti lapangan desa di Tasikmalaya dan Blitar yang sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.
Lokasinya bisa dibilang agak tersembunyi, tidak seperti Stadion UI dan National Youth Training Center, lapangan ini terletak cukup jauh dari tengah kota, tepatnya di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Nama resminya adalah Lapangan PSSN (Pusat Studi Sepakbola Nusantara) atau Lapangan Tirta Bromolathi. PSSN Sendiri adalah badan yang membawahi pengelolaan lapangan serta kegiatan-kegiatannya.
Menariknya, banyak orang mengira lapangan ini adalah milik akademi klub Liverpool. Padahal Liverpool FC belum pernah membuka sekolah sepak bola resminya di Indonesia. Embel-embel Liverpool yang terdapat di lapangan membuat orang-orang menyebutnya sebagai Sekolah Sepak bola milik Liverpool FC. Bahkan banyak orang member nama "Liverpool Academy" di Google Maps.
"Banyak orang posting foto di belakang billboard Liverpool, jadi lapangan ini terkenal di sosial media dengan sebutan Liverpool Academy, padahal bukan. Ini namanya Lapangan PSSN", tutur pengelola Lapangan PSSN.
Berdasarkan penjelasan pengurus Lapangan PSSN, anak dari sang pemilik lapangan adalah fans berat klub Liverpool dan sekarang sedang menimba ilmu di salah satu klub U-17 di Spanyol. Tak heran ada wajah seorang anak terpampang besar di belakang gawang. Hhhmm, siapa ya sosok wonder kid yang satu ini?
Lapangan ini kualitas rumputnya standar eropa lho! seperti lapangan Desa di Tasikmalaya dan Blitar pic.twitter.com/GUAR7XYPTf--- Arditaher (@arditaher) February 15, 2019
Sebenarnya, lapangan Tirta Bromolathi belum resmi dibuka untuk umum. Namun dikarenakan masih dalam tahap uji coba kualitas rumput dan fasilitas lain, lapangan ini sudah bisa "dicicipi" oleh banyak tim komunitas sepak bola dengan membayar biaya sewa kurang lebih 1,5 Juta Rupiah per jamnya.
"Untuk Sekolah Sepak bola di sini masih sekadar wacana. Namun kami punya konsep berbeda untuk pengembangan lapangan PSSN/Tirta Bromolathi yang belum bisa kami ungkapkan saat ini", tambah pengelola.
Semoga dengan adanya lapangan ini bisa bermanfaat untuk pengembangan sepak bola khusunya di Kota Depok dan membuat Pemerintah Kota Depok tidak mengabaikan kelayakan stadion-stadion miliknya sendiri sehingga tidak bisa bermanfaat bagi warganya.
Salam olahraga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H