Kompetisi sepak bola Indonesia selalu lekat dengan polemik, yang terbaru adalah "siapa" yang berhak berlaga di ajang Liga Champions Asia dan Piala AFC tahun depan. Indonesia sendiri mendapat jatah 3 klub (2 klub untuk Piala AFC dan 1 klub untuk Liga Champions Asia lewat jalur Play-off). Masalahnya, beberapa klub Liga 1 tidak memenuhi standar lisensi Federasi Sepak Bola Asia (AFC).
Seperti yang dikutip dari Football Tribe, ada 5 aspek dari total 49 kategori sebuah klub profesional yang layak ikut ajang antar klub se-Asia ini. Di antaranya adalah aspek keuangan, legalitas, administrasi, infrastruktur, dan pembinaan usia dini. Perlu dicatat juga, aspek sportingalias peringkat klasemen akhir liga juga menjadi acuan layaknya klub mewakili liga nya berlaga di ajang Liga Champions Asia dan juga Piala AFC musim 2018 nanti.
Menuju berakhirnya kompetisi sepak bola kasta teratas di Indonesia (Liga 1), beberapa klub masih berpeluang meraih trofi juara di sisa pertandingan yang harus dilakoni. Enam peringkat teratas di antaranya PSM Makassar, Bali United, Persipura Jayapura, Madura United, dan Persija Jakarta masih bersaing ketat dengan jarak poin yang berdekatan. Bisa dibilang kompetisi Indonesia begitu kompetitif dibanding liga-liga di negara Asia lainnya musim ini.
Tentu selain meraih piala dan hadiah, klub juara mendapatkan jatah untuk tampil di ajang antar klub di benua Asia. Lalu, bagaimanakah peluang klub-klub "wajah baru" Liga 1 untuk ikut berpartisipasi di ajang Liga Champions Asia dan Piala AFC jika mengacu pada klasemen saat ini?
Bhayangkara FC
Bali United
Sayangnya, Bali United masih ketar-ketir menyebut mereka sebagai "klub profesional" meski sang CEO, Yabes Tanuri, meyakini BUFC sudah mengantongi lisensi AFC seperti yang dikutip dari Tribunnews.com. Masih ada beberapa hal yang harus dilengkapi. Bali United juga masih fokus dalam perburuan juara Liga 1 di tengah urusan lisensi klub.
Madura United
PSM Makassar
Seperti yang dirilis SuperBall.id, PSM sedang mengurus berkas proses lisensi klub dan masih harus memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya terkait Youth Development atau pembinaan usia dini yang juga termasuk di dalam kriteria sebuah klub profesional.
**
Permasalahan utama klub di Indonesia adalah melanggar aturan FIFA Pasal 4.4.1.7 tentang lisensi klub, yang menerangkan bahwa lisensi klub tidak bisa dipindah tangankan. Buktinya, banyak klub-klub baru bermunculan (klub siluman) dan bisa langsung berlaga di kasta tertinggi liga Indonesia. Meskipun begitu, sebuah klub tidak bisa dianggap "profesional" sesuai standar AFC meski dikelola oleh konglomerat terkaya di dunia sekalipun.
Secara garis besar, Persipura Jayapura dan Persib Bandung lah yang sesuai dengan aspek utama klub profesional AFC. Sayangnya, Persib Bandung kini terlempar ke papan tengah klasemen. Yang terbaru, Arema FC yang juga jauh dari lima besar Liga 1 resmi lolos lisensi klub profesional AFC dalam sidang komite lisensi klub PSSI. Tiga klub lain seperti Bali United, Madura United, dan Persija Jakarta juga diberikan kesempatan untuk memenuhu kriteria lisensi dalam 3 bulan ke depan.
Baik pihak Persipura (yang terang-terangan menolak kecuali juara tahun ini, seperti yang dilansir Pikiran Rakyat) maupun Persib pun sudah dikonfirmasi terkait peluang PSSI menunjuk keduanya sebagai wakil Indonesia (berdasarkan hasil kompetisi musim 2014), namun apakah pantas dan layak kedua tim ini tampil di kompetisi Asia musim depan? Ada pendapat lainnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H