Ia hanyalah seorang siswa SMP kelas 1 yang mempunyai mimpi besar untuk menjadi pemain sepak bola kelas dunia. Tak hanya mimpi, segudang kemampuan serta semangat yang dimilikinya berbanding lurus dengan impiannya.
Fadhilah Rafie namanya. Bakat sepak bolanya sudah mulai terlihat sejak kecil. Saya pun melihatnya secara langsung ketika memimpin latihan futsal bersama anak-anak lainnya di sebuah lapangan futsal sederhana di sebuah kompleks perumahan di Depok. Pesepak bola cilik yang mengidolakan AC Milan dan juga Neymar Junior ini tak kalah saing dengan anak yang lebih tua darinya meskipun Ia sedikit kesulitan mengolah bola dengan kaki kecilnya.
Beberapa kejuaraan tujuh belasan di lingkungan tempat tinggal pun jadi ajang "unjuk gigi" pertamanya. Para warga jelas terheran-heran melihat aksi ciamik bocah yang kala itu masih duduk di sekolah dasar bisa mencetak banyak gol dan memenagkan pertandingan. Terlihat pula orang tuanya yang juga mendukung dan senang akan bakat Rafie ini.
Dari Depok menuju Barcelona
Tahun 2015, Rafie bergabung dengan Nusantara Soccer School, sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tak jauh dari rumahnya di Depok. Berbekal semangat dan dukungan penuh orang tua, Rafie berguru dan memulai tantangan barunya di sini.
Dua kali seminggu, Rafie yang berposisi sebagai Gelandang ini mengisi waktu luangnya untuk berlatih sepak bola. Dua tahun berselang, Rafie berhasil menunjukkan kemampuannya selama latihan di sana. Bahkan Ia dilirik dan "dipinjam" untuk ikut berlatih di SSB ternama lain di akhir pekan. Jadwal latihan Rafie pun semakin padat untuk anak seumurannya.
Pelatih SSB nya pun melihat kesempatan terbuka untuk Rafie untuk mengikuti ajang pencarian talenta muda sepak bola dari usia 7 hingga 12 tahun yang diselenggarakan oleh sebuah Brand minuman susu ternama. Tak tanggung-tanggung, hadianhnya adalah terbang ke Barcelona untuk latihan di sana!Â
Ibunda Rafie pun merespon dengan baik dan segera mendaftarkan Rafie dalam ajang tersebut. Berawal dari proses seleksi regional dan juga audisi lewat video yang diunggah ke media sosial, Nama Rafie akhirnya menjadi yang terdepan untuk melaju ke fase selanjutnya yang menentukan.
Seleksi final pun diselenggarakan dalam 4 tahap: Physical Test, Technical test, Tactical Test, dan Small Game (5 lawan 5 dan 7 lawan 7) yang dipantau langsung oleh para juri yang sangat berkualitas. Diantaranya adalah pelatih sepak bola U-12, Zaenal Abidin dan legenda hidup sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Rafie pun dengan percaya diri memulai seleksi dengan menunjukkan keahliannya dalam menggiring bola, menguasai (kontrol) bola, dan juggling.
Mereka (peserta lain) memiliki skill yang bagus, tapi Aku tidak canggung dan tetap percaya diri!
Setelah proses yang cukup panjang, para juri akhirnya memutuskan, Rafie adalah salah satu dari 5 anak yang terpilih untuk berangkat ke Barcelona dan menjalani "Training Camp" di training camp di FCBEscola, sekolah sepak bola FC Barcelona. Mereka akan bergabung dengan 5 anak lainnya yang juga mendapat kesempatan ini dari kejuaraan sepak bola anak yang digelar sebelumnya. Rafie dan orang tuanya sangat bahagia dan bersyukur atas prestasi ini.
Rafie menjadi terbaik kedua dari 5 finalis terpilih, hanya kalah beberapa poin dari Reno Salampessy, anak dari pesepak bola Persipura Jayapura dan juga timnas Indonesia, Ricardo Salampessy. Ini merupakan buah dari perjuangan Rafie selama berlatih dan kesempatan berharga untuk segera mengemban ilmu tambahan di Spanyol.
Selamat untuk Rafie! Kami tunggu ceritamu dari Barcelona!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H