Liga Indonesia (yang resmi) akan segera bergulir kembali setelah FIFA menjatuhkan hukuman kepada PSSI yang mengharuskan kompetisi elit sepakbola Indonesia bertajuk “QNB League” berhenti sesaat setelah lepas landas dari garis start. Cerita berlanjut di tengah hukuman dengan gelaran turnamen-turnamen selingan hingga yang teranyar adalah "Torabika Soccer Championship". Kini Liga Indonesia kembali bebenah dan banyak hal-hal menarik tantang wajah baru Liga Indonesia musim ini.
Nama liga yang unik dan sarat akan startup
Gojek Traveloka Liga Satu; mungkin singkatannya “Liga Go-Lok”, nama kompetisi yang terdengar agak asing dan kurang elegan mengingat beberapa musim sebelumnya, Liga Indonesia disponsori perusahaan perbankan (Liga Bank Mandiri) dan rokok (Djarum Indonesia Super League). Namun ini jadi lahan baru startup untuk “membakar” uangnya di industri sepakbola Indonesia yang berusaha kembali menggeliat. Apapun sponsornya, nama kompetisi bukanlah masalah asalkan kompetisinya berjalan dengan baik hingga akhir musim nanti. Sisi positifnya, hadiah yang diberikan bisa lebih besar dan membuat kompetisi semakin kompetitif dan penuh gengsi.
Marquee Player dan pembatasan usia di Liga 2
Geliat sponsor dan apparel yang melekat pada jersey klub
Stadion baru berstandar dunia
**
Selain hal menarik di atas, beberpa hal yang sangat disayangkan tentu ada dari kembalinya kompetisi resmi sepakbola yang segera bergulir ini. Yang pertama adalah gagalnya Persipura Jayapura dan Persib Bandung menjadi kontestan Piala AFC musim 2017 dan juga polemik lain terkait aturan 5 pergantian pemain di setiap pertandingan yang sudah jelas melanggar “Law of The Game” FIFA. Semoga dengan bergulirnya kembali Liga Indonesia bisa mengembalikan kejayaan sepakbola tanah air di kancah Internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H