Mohon tunggu...
Ardiansyah Taher
Ardiansyah Taher Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sociolinguist

Music, Sports, Languages

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Tuliskan Sesuatu yang Anda Ujarkan

29 Juli 2016   17:39 Diperbarui: 29 Juli 2016   17:47 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa Inggris, tentu kita tahu bahwa bahasa tulisan jauh lebih formal daripada bahasa ujaran. Mereka tahu, mengerti kapan dan kepada siapa bahasanya digunakan dengan benar,  serta punya cara dan gaya yang berbeda dalam berbahasa yang diucap dan ditulis, bahkan dalam pesan singkat lewat ponsel.

Beberapa penelitian sudah dilakukan di Indonesia terkait variasi bahasa hingga kesalahan penggunaan bahasa di media sosial atau bahasa dalam pesan singkat dan aplikasi percakapan lainnya. Netspeak sebagai variasi bahasa baru yang berkembang di Internet memang berkembang pesat. Kosakata baru bermunculan seiring inovasi dalam teknologi. Namun dalam bahasa Indonesia, Netspeak Bahasa Indonesia cenderung tidak kreatif, hanya menuliskan sesuatu yang biasa diucapkan sehari-hari, yang kemudian ditiru orang-orang.

BlogMutt.com menjelaskan lebih jauh tantang hal ini. Struktur, organisasi, gramatikal, serta pilhan kosakata sangat penting dalam tulisan Bahasa Inggris, begitu pula dengan penggunaan tanda baca. Inilah yang membedakan bahasa yang ditulis dan yang diucapkan.

Sumber: alwayshappier.com
Sumber: alwayshappier.com
Miskomunikasi dalam pesan tertulis

Sama dengan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia juga ada yang hanya cocok untuk diujar, namun tidak untuk ditulis. Banyak teman yang sering menggunakan bahasa ujaran yang ditulis dalam pesan teks atau berinteraksi di sosial media. Tak heran, sering sekali terjadi miskomunikasi antar komunikan dalam komunikasi lewat pesan teks. Padahal sudah jelas, bahasa ujaran memiliki intonasi, ekspresi, dan ruang deskripsi, inilah yang membedakan keduanya. Ketika ditulis begitu saja, maknanya bisa hilang dan cenderung diartikan berbeda. Belum lagi jika salah mengartikan sebuah kata (terjadi kesalahan semantik)? Harusnya kita bisa lebih hati-hati sebelum menyusun sebuah kalimat tertentu.

Contoh miskomunikasi dalam pesan teks
Contoh miskomunikasi dalam pesan teks
Meskipun kosakata baru muncul dari sebuah ujaran (percakapan tidak formal dalam kehidupan sehari-hari) dan pada akhirnya diterima dan dimasukkan ke dalam kamus, bahasa tulisan tetap memiliki tempatnya sendiri, yang benar dan sesuai kaidah bahasa. Belum tentu cocok untuk diujarkan atau ditulis sebagai media komunikasi kita.

Sebagai pembelajaran bersama, mari menggunakan bahasa sesuai pada tempatnya dan pisahkan yang anda tulis dengan yang anda tuturkan agar komunikasi bisa berjalan dengan baik. Perhatikan juga kepada siapa kita berkomunikasi. Jika kurang jelas, sebaiknya hubungi lewat panggilan telepon atau temui langsung untuk membicarakannya secara langsung. Karena komunikasi tekstual tidak memiliki intonasi, ekspresi, dan ruang deskripsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun