[caption id="attachment_377534" align="aligncenter" width="553" caption="Salah satu sudut lapangan Maleber (dok.pribadi)"][/caption]
Setelah membahas tantang mahalnya bermain sepakbola di Jakarta serta sedikit menggambarkan bagaimana kualitas lapangannya, terutama rumput dan sarana lainnya, kali ini saya mencoba melaporkan hasil perjalanan saya bersama Milanisti Indonesia beberapa waktu yang lalu dalam “mencicipi rumput” lapangan sepakbola di kota lain. Saya sangat takjub dan bangga, ternyata Indonesia masih memiliki beberapa lapangan sepakbola dengan kualitas rumput kelas dunia. Acara bertajuk “Football Tour” ini adalah sebagai rangkaian perayaan ulang tahun Milanisti Indonesia yang ke-12.
[caption id="attachment_377544" align="aligncenter" width="307" caption="(Facebook Milanisti Indonesia)"]
Sebagai permulaan, dari Jakarta, Kita punya lapangan Pertamina Simprug. Lapangan sepakbola ini adalah yang pertama di Jakarta yang menggunakan rumput sintetis. Saat ini Stadion Universitas Indonesia juga melakukan pemugaran dengan mengganti rumputnya dengan rumput sintetis. Bagaimana dengan kota lain ya? Milanisti Indonesia dengan anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia dan kegiatannya yang sangat beragam mengajak Milanisti Jakarta untuk bertandang dan bersilaturahmi kesana, sekaligus merayakan Anniversario Milanisti Indonesia yang jatuh pada tanggal 16 Maret.
Perjalanan Football Tour kami diawali dengan menuju Cianjur, tepatnya di daerah Maleber. Milanisti sezione Cianjur sudah menunggu kami untuk sebuah pertandingan persahabatan sekaligus merayakan hari jadi Milanisti Cianjur yang ke-3. Ternyata, selain terhampar perkebunan teh yang luas dan pemandangan indah disana, Sport Center megah juga berdiri di Cianjur bernama "Maleber Olympic Center". Benar-benar tempat yang sangat mengagumkan.
[caption id="attachment_377533" align="aligncenter" width="300" caption="Maleber Olympic Center (dok.pribadi)"]
Pusat olahraga sepakbola yang dibangun oleh pengusaha Medco, Arifin Panigoro ini menyuguhkan pengalaman bermain sepakbola yang tak akan terlupakan. Rumput asli berkualitas dunia serta prasarana yang sangat mendukung membuat lapangan ini sangat baik untuk dijadikan tempat pemusatan latihan ataupun latih tanding (sparing) bagi amatir maupun profesional. Namun disisi lain, bermain sepakbola di kaki Gunung Gede dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 16 derajat Celcius, tentunya menyulitkan kita untuk bernafas dengan kondisi minimnya oksigen disana serta diinginnya udara yang membuat kita sulit sekali berkeringat. Hal ini membuat rombongan Milanisti pusat (Jakarta) kesulitan dalam beradaptasi dengan cuaca disana. Jersey lengan panjang dan sarung tangan nampaknya belum cukup menahan hawa dingin saat bertanding.
[caption id="attachment_377732" align="aligncenter" width="553" caption="Tim sepakbola Milanisti sezione Pusat (Jakarta)"]
[caption id="attachment_377541" align="aligncenter" width="480" caption="Pertandingan persahabatan berlangsung (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_377536" align="aligncenter" width="553" caption="Berfoto bersama setalah pertandingan (dok.pribadi)"]
Terlepas dari hal itu, bermain di Maleber Olympic Center memang merupakan sebuah pengalaman yang mengagumkan, terasa seperti bermain sepakbola di Eropa. Jika saja lapangan sepakbola di Indonesia rata-rata berkualitas dunia, tentunya kualitas pemain-pemainnya pasti akan setara dengan pemain profesional Eropa yang merupakan kiblat sepakbola dunia. Rangkaian tur Cianjur pun ditutup dengan perayaan ulang tahun Milanisti Cianjur dengan meriah setelah pertandingan.
[caption id="attachment_377731" align="aligncenter" width="614" caption="Bersama Milanisti Cianjur (dok.pribadi)"]
Dua minggu setelahnya, kami kembali melanjutkan tur sepakbola ke kota lain. Kali ini menuju Kota Bandung. Katanya disana telah berdiri sebuah pusat olahraga kualitas dunia di daerah Sersan Bajuri, "Football Plus Arena" namanya. Selain lapangan futsal indoor dan outdoor serta lapangan tenis, lapangan sepakbola dengan rumput sintetis berkualitas dunia juga tersedia. Terbilang masih baru, tim sekelas Persib pun juga sudah mencicipi berlatih di lapangan ini tanpa ragu. Kali ini kami rombongan dari Jakarta menantang tim dari Milanisti Bandung.