Mohon tunggu...
Ardissa Lathifah
Ardissa Lathifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi dan pembelajar abadi

Saya aktif menyelaraskan pikiran dengan fotografi ataupun videografi, menyukai seni, dan tidak pernah lelah untuk menjelajah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Giatkan Permainan dalam Sinau Bareng, Antusiasme Anak-Anak Begitu Tinggi

10 Februari 2024   07:35 Diperbarui: 10 Februari 2024   07:48 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembilan mahasiswa UNAIR yang tergabung dalam kelompok Belajar Bersama Komunitas 3 Lontar 2 (BBK 3 Lontar 2) menggiatkan belajar bersama melalui media permainan yang inovatif. Berlokasi di RW 5, Kelurahan Lontar, program kerja bernama BIMAS ini menjadikan anak-anak antusias untuk belajar matematika dan bahasa Inggris. Hal ini diawali oleh keprihatinan terhadap kegiatan Sinau Bareng yang digagas oleh pemerintah kota dengan jadwal dua kali dalam seminggu, namun tidak dihadiri oleh banyak anak. Dari sanalah, Kelompok BBK 3 Lontar 2 menggagas sebuah permainan yang sekaligus dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.

Melalui bidang garap pendidikan yang dipegang oleh Sheila Dwi Rahmawati (FIB) dan Naftali Sumarto P. (FST), proker BIMAS ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu di minggu ketiga bulan Januari 2024.

Sheila sebagai penggagas permainan ini menyampaikan bahwa, "Ya karena kita berhadapan dengan anak kecil jadi harus fun, kita juga butuh menarik perhatian mereka. Dalam permainan, bisa nyelipin hal-hal yg berhubungan dengan materi kita."

Belajar Bahasa Inggris dan Matematika Sabtu (BIMAS) pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin (21/01/2024) dengan menyelipkan konsep permainan  ular tangga.

"Jadi sama seperti ular tangga biasanya, tapi kita memberikan modifikasi seperti diberikan pertanyaan di setiap langkah untuk mengumpulkan skor." Lanjut Sheila.

Permainan ini begitu menarik minat anak-anak sehingga lebih dari 30 anak datang ke Balai RW 5 pada jam 18.00 WIB. Sesi pertama terdapat pemberian bimbingan oleh mentor-mentor yang ditugaskan oleh pemkot dengan dibantu mahasiswa BBK 3 UNAIR. Kemudian kegiatan berikutnya masuk pada ular tangga dengan membagi anak-anak menjadi lima kelompok. Permainan ini dimulai dengan melempar dadu Dimana ketika berhenti maka akan diberi pertanyaan sesuai dengan tingkatannya. Mereka yang sampai ke garis finish lebih dulu maka dinyatakan sebagai pemenangnya.

Estafet Balon | Sumber: Dokumentasi BBK 3 Lontar 2
Estafet Balon | Sumber: Dokumentasi BBK 3 Lontar 2

Permainan pun berlanjut pada hari Rabu (23/01/2024) dengan permainan estafet balon. Permainan ini mengharuskan anak-anak untuk melingkar hingga kemudian balon berjalan dari tangan ke tangan dengan diiringi musik. Ketika musik berhenti maka anak yang memegang balon akan dikenai pertanyaan.

Pada hari Sabtu (26/01/2024) merupakan pertemuan terakhir dengan sesi perhitungan skor dan pemberian hadiah kepada anak-anak dengan skor tertinggi. Suasana ramai dengan teriakan anak-anak menjadi suasana yang akan mereka rindukan.

Penyerahan Hadiah | Sumber: Dokumentasi BBK 3 Lontar 2
Penyerahan Hadiah | Sumber: Dokumentasi BBK 3 Lontar 2

"Saya sangat senang kali, bangga (dengan) diri sendiri dan kelompok saya karena mampu memberikan pembelajaran yang inovatif kepada anak-anak itu. Kesannya, saya baru membuka mata bahwa di Kota Surabaya ada pendidikan yang tidak merata (jadi) tolong dijaga dan diawasi." Ucap Sheila.

Naftali atau akrab disapa Afta memberikan kesan dan pesannya pada wawancara yang dilakukan pada (7/01/2023), "Banyak anak-anak belum mengerti bahasa Inggris dasar, harapannya diberikan bimbingan. Kami (di sini) perkiraan awal hanya diikuti sedikit anak, namun kemudian antusias sehingga banyak yang bergabung."

Alan Oktavian (FPK) yang merupakan salah satu anggota BBK 3 Lontar 2 juga menyatakan kesannya, "Saya tersentuh ya, dengan kehadiran kita itu menjadi suatu perubahan. Gimana ya, dapat merubah belajar yang gitu-gitu aja menjadi lebih asyik dan menyenangkan, kita (juga) mendapat feedback yang positif dari mereka dengan penambahan audiens karena mereka antusias dengan adanya proker kita."

Ketua kelompok BBK 3 Lontar 2, Ardissa Lathifah, berharap agar program kerja ini dapat terus dilanjutkan oleh mahasiswa BBK UNAIR selanjutnya agar menjadi suatu pembelajaran yang berkelanjutan guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun