Hasil PISA Indonesia Buruk?
       Program for International Student Assessment (PISA) merupakan evaluasi internasional yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang berpusat di Prancis untuk mengukur keterampilan siswa di berbagai negara. PISA mengevaluasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa usia 15 tahun. PISA melatih siswa untuk bernalar dan berpikir kritis terhadap soal-soal yang dihadapinya. Hasil dari PISA akan menjadi evaluasi bagi setiap negara tentang sistem pendidikan di negaranya. Dampak PISA terhadap Indonesia mencakup beberapa aspek. Pertama, hasil PISA memberikan gambaran kinerja pendidikan Indonesia dalam skala global, seperti pada kurikulum di Indonesia yang berganti setiap tahunnya.
       Hasil PISA dapat memengaruhi komentar global terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hasil yang baik dapat meningkatkan citra pendidikan negara, sementara hasil yang buruk dapat menimbulkan keprihatinan terhadap persiapan siswa atau masyarakat untuk tantangan global. Hasil PISA Indonesia tahun 2022 mengalami peningkatan yang baik, Indonesia naik 5 peringkat, dari yang sebelumnya tahun 2018 yaitu 74 dan pada tahun 2022 Indonesia naik menjadi peringkat 69. Hasil ini tentunya cukup memuaskan, terutama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim. Bahwa dengan adanya peningkatan hasil PISA, kurikulum saat ini atau yang dikenal dengan merdeka belajar, dinilai mendapatkan perkembangan yang cukup baik dan membawa tren positif bagi pendidikan di Indonesia.
       Implementasi PISA di Indonesia salah satu contohnya ialah perubahan pada sistem ujian masuk perguruan tinggi negeri atau yang dikenal dengan UTBK-SNBT. Soal-soal yang dihadapi siswa bukan lagi soal hafalan yang sangat berpacu pada materi, tetapi soal-soal yang berisi penalaran, memahami, dan berpikir kritis.
       Tentu saja, PISA bukan satu-satunya ukuran kualitas pendidikan. Namun, PISA tetap menjadi alat penting untuk menilai sejauh mana sistem pendidikan suatu negara mempersiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat global. Sistem pendidikan di Indonesia pastinya harus melakukan perubahan menjadi lebih baik.Â
Ditulis oleh Ardisatya Harnanda, Universitas Brawijaya,Fakultas IImu Budaya, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H