Mohon tunggu...
ariadi rasidi
ariadi rasidi Mohon Tunggu... ASN -

Berada di sini hanya untuk sekedar belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hutan Jumprit Satu Pagi

30 Juli 2016   11:11 Diperbarui: 30 Juli 2016   11:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin bukit menghembus sejuk nyaman

sinar ultra violet memancar segar

menerobos gerumbul daun pinus mahoni

reranting bergesek melantunkan simponi pagi

embun pun mendendangkan kidung perpisahan

“Selamat tinggal pagi”lalu menguap meninggalkan pucuk-pucuk daun

Kera menggelantung di reranting pohon

menyongsong pelancong yang berdatangan

burung-burung pun berkicau riang

karena masih banyak pepohonan tempat bersarang

Hutan Jumprit hutan di lereng gunung Sindoro

akar-akar gemulai menjalar melilit dalam tanah

menahan erosi  jadi mata air muara kali Progo

air berkah bagi kehidupan mahluk Illahi

Bawah hutan air mengalir segar

meliuk-liuk membentuk sungai

basahi tanah regosol coklat muda

merasuk segarkan akar-akar

tunas-tunas pun ikut melambai

nun jauh di sana lagu cangkul membentur sawah

diayun berpasang-pasang tangan kekar petani

Temanggung, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun