Mohon tunggu...
Ardi Prasetyo
Ardi Prasetyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Musik, Literasi, Bisnis

Begitu banyak instrumen kehidupan, seperti halnya musik. Lalu, kupelajari satu per satu, pun agar harmonis hidup yang kumainkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Baru, Sebuah Lagu Berlatar Belakang Pilu

4 Februari 2019   02:26 Diperbarui: 4 Februari 2019   04:52 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: suryavoyager.blogspot.com

"Iya. Robby kecil."

Dulu di asrama memang ada dua mahasiswa yang bernama Robby. Yang satu gemuk, dua tingkat di atasku. Yang satu lagi kurus, satu tingkat di atasku. Nah, yang kurus ini lah yang dimaksud Robby kecil.

"Alhamdulillah," kataku.

"Ya pas lah, Pak, kalau Wulan sama Robby. Ideal. Apalagi, Robby kan pinter dan nggak nakal."

Beberapa tahun yang lalu, kami tinggal bersama di asrama. Bahkan dulunya kami juga satu SMA, sehingga aku cukup mengenalnya.

Saat itu, sekuat mungkin aku berusaha untuk fokus pada apa yang kami bicarakan. Entah, rasanya begitu berat. Dibalik usahaku itu, sejujurnya hatiku hancur lebur.  Wulan ialah satu-satunya sosok wanita yang luar biasa menyatu dengan hatiku. Rasanya cukup panjang kisah yang telah kami lalui. Sejak kelas sepuluh SMA, hingga semester tujuh di bangku kuliah. Meskipun kandas, tapi tetap begitu dalam membekas.

"Rencananya, kapan lamaran, Pak?"

"Denger-denger sih sekitar akhir bulan ini."

"Oh, baguslah kalau gitu, Pak. Aku ikut seneng dengernya." 

Sambil tersenyum aku menimpali perkataan Pak Tino. Namun, ia justru menampakkan wajah murung padaku. Aku mengerti mengapa ekspresinya seperti itu. Kami telah lama saling mengenal satu sama lain. Aku tahu, bahwa ia tahu kalau senyumku palsu. Ia mengerti perasaanku.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun