Ingat kembali pengalaman tersebut lebih spesifik, agar identifikasi bisa lebih jelas. Apakah berarti kekuatan pada komunikasi, negosiasi, persuasive, penggalian kebutuhan customer yang tepat, menjalin engagement atau lainnya?
Trik berikutnya adalah mengubah pertanyaan kekuatan menjadi 'apa saja factor diri yang selama ini membuat Anda berhasil mengerjakan tugas dan mencapai target kerja?'.Â
Fokuslah pada factor diri dan bukan berarti Anda kemudian menihilkan kerja tim. Factor diri meliputi cara pikir, sikap sampai tindakan selama ini.Â
Apakah pencapaian tersebut karena Anda secara konsisten menambah pengetahuan dan keterampilan melalui in-house training sampai eksternal, atau sejak lebih teratur membaca media internasional terkait spesialisasi kerja.Â
Apakah karena luasnya jejaring kerja sampai tingkat regional, sehingga membantu pencarian solusi kerja yang out of the box? Galilah pengalaman diri sendiri lebih dalam, mungkin akan menemukan beberapa permata terpendam. Terapkan kedua cara tersebut untuk poin kekurangan /pengembangan diri.
Tindak Lanjut
Mengapa saya menuliskan identifkasi dan tindak lanjut? Biasanya, seseorang yang mampu mengenali kekuatan dan kekurangan diri, juga dalam proses improvement.Â
Seseorang yang mengenali kekurangannya pada komunikasi public, kemungkinan sudah mulai mengambil beberapa langkah pengembangan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, mereka setidaknya sudah mulai membaca beragam sumber terkait hal ini, atau lebih aktif melakukan presentasi kecil di lingkungan kerja, dsb.
Lengkapilah analisa kekurangan diri dengan langkah pengembangan yang telah Anda lakukan. Hal ini menunjukkan ke diri sendiri, bahwa poin tersebut memang hal penting bagi peningkatan karier.Â
Orang lain pun, termasuk dalam ini HR/konsultan akan melihat hal yang sama dan memberikan apresiasi. Jika tidak ada sama sekali, mungkin Anda perlu menggali kembali. Pada dasarnya kita selalu dituntut melakukan perbaikan diri (kinerja) dalam bekerja. Jika tidak, sulit membayangkan perusahaan tetap mau bekerja dengan orang yang selama ini tidak mau melakukan perbaikan sama sekali. Â
Adakalanya seseorang menyebutkan kekurangan diri karena copy paste penilaian orang lain. Sebaiknya penilaian orang lain menjadi titik awal/inspirasi, kemudian lanjutkan dengan analisa diri sendiri.Â