Mohon tunggu...
Ardinar Paramanandana
Ardinar Paramanandana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ardinar Paramanandana 23107030011 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gen Z, Akankah Unggul dalam Dunia Kerja?

27 Mei 2024   20:26 Diperbarui: 27 Mei 2024   20:49 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest/The Wall Street Journal 

Gen Z sering kita kaitkan dengan generasi yang sangat dekat kaitannya dengan kemajuan teknologi pada saat ini, lantas apakah para generasi ini akan beradaptasi menggunakan teknologi dengan bijak atau malah sebaliknya?

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia lambat taun berjalannya waktu pasti akan memasuki fase bekerja, fase yang dimana kita lakukan untuk menunjang segala kebutuhan kita nantinya. 

Sebuah jurnal yang berasal dari  Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan West Sience " bahwa pada tahun 2023 ada sekitar 30% dari total populasi di muka bumi ini adalah Gen Z. Dan diperkirakan pada tahun 2025 mendatang akan terbentuk 27% merupakan Gen Z dalam angkatan kerja."

Hal ini tentu saja akan menjadi sebuah perhatian besar pagi para pemilik perusahaan, dengan Gen Z yang mulai memasuki angkatan kerja pada periodeisasi yang sudah dipaparkan tadi. 

Ketika generasi ini masuk dalam usia kerja atau menjadi Angkatan kerja sudah pastinya mereka memiliki kelebihan dimana mereka cakap dengan teknologi dan perkembangan IPTEK yang makin waktu ke waktu memiliki perkembangan dan kemajuan pesat seperti pada contohnya, perkembangan AI yang pasti sudah tidak asing bagi kita Gen Z dalam penggunaan keseharian kita. 

AI disini tidak sebatas seperti yang kita kenal dengan Chat GPT, Perplexiti dan lain-lain sebagainya melainkan juga seperti GPS, media sosial, cap cut dan masih banyak lagi dalam penggunaanya. 

Bahkan kini saat kita membutuhkan sebuah pas foto untuk keperluan berkas-berkas kita, ,ita bisa membuatnya dengan hanya menguplod via ponsel kita dan kita serahkan semuanya pada AI, maka AI akan memproses foto kita sesuai dengan apa yang kita inginkan, seperti warna backgroundnya atau model setelan pakaian kita, menggunakan dasi atau tidak kitab isa mengaturnya sesuai apa yang kita inginkan.

Dikutip dari situs Kementrian Keuangan Republik Indonesia, " Gen Z adalah generasi yang lahir mulai tahun 1997 sampai 2012. Menurut data sensus penduduk, jumlah Gen Z adalah 27,94% dari total penduduk 270,20 juta jiwa. "

Sumber: BPS, 2021
Sumber: BPS, 2021

Dari data di atas terlihat bahwa Generasi Z yang masa kelahirannya antara tahun 1997 hingga 2012 merupakan mayoritas penduduk generasi di atas. Databoks menjelaskan persentase 27,94% ini berjumlah 74,93 juta.  

Rentang usia Generasi Z saat ini adalah 10 hingga 25 tahun.  Ada di antara mereka yang sudah mencapai usia kerja dan ada pula yang sudah memasuki dunia kerja. Secara umum semua orang tahu bahwa Generasi Z adalah generasi yang paling maju secara teknologi. 

Sebagian besar kehidupan sehari-hari Gen Z melibatkan teknologi.  Tak heran jika Gen Z juga memiliki referensi lapangan pekerjaan di bidang teknologi. Perkembangan kepribadian Generasi Z tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan industri. 

Gen Z akrab dengan teknologi, karena banyak industri digital yang ditenagai oleh internet dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan Generasi Z  menunjukkan keunggulan genetik dibandingkan gen  generasi sebelumnya yaitu Generasi X dan Milenial.  Meski demikian, bukan berarti Gen Z tidak memiliki kelemahan tersendiri.

Dibandingkan generasi Milenial, Gen Z cenderung lebih individualistis.  Tempat di mana Anda lebih memilih bekerja mandiri dibandingkan berinteraksi dengan banyak orang. Hingga 45% Gen Z lebih memilih bekerja di ruang mandiri dibandingkan berkolaborasi dengan banyak orang.  Pasalnya, Gen Z sangat kreatif dan mendapat inspirasi dari banyak platform.  

Sifat individualistis Gen Z sebenarnya lebih menyukai karya kreatif.  Generasi Z ditentukan oleh fakta bahwa mereka tidak bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.  Namun dalam dunia kerja, Gen Z tetap menghargai komunikasi dan koordinasi untuk menjamin kelancaran kerja saat mengerjakan proyek kolaboratif.

Banyak yang bilang Gen Z memiliki sifat pragmatis dalam dunia kerja.Rephrase, yang mana artinya Gen Z tidak berorientasi pada komitmen jangka panjang.  Gen Z  menginginkan gaji dan ambisi yang lebih besar di tempat kerja.  

Oleh karena itu, mereka  juga menghargai kualitas karyanya agar lebih bermakna.  Oleh karena itu, Gen Z memiliki tingkat loyalitas kerja yang relatif lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. 

Jika generasi Milenial berganti pekerjaan setelah 1-2 tahun bekerja, Gen Z mungkin bisa melakukannya hanya dalam waktu 6-12 bulan.  Ini pula yang menjadi alasan Gen Z lebih memilih bekerja  freelance atau berbasis proyek. Gen Z juga memiliki jiwa kewirausahaan dan keinginan untuk memulai usaha sendiri yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun