A.Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Proses Belajar Mengajar
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapan yang dilakukan dalam sebuah kehidupan.Ada beberapa contoh pembelajaran kontekstual yang dapat dilakukan oleh guru di kelas.
Seperti guru melakukan renang dengan gaya kupu kupu di depan peserta didik,guru menampilkan contoh bagian bagian kerangka kerangka manusia melalui patung kerangka yang telah ada,dan anak anak membawa kecambah dan mempraktikkan secara langsung untuk menunjukkan proses pertumbuhan benih.
Pendekatan kontekstual berasal dari pendekatan kontrutivis yang menyatakan bahwa seseorang adalah membangun sebuah pengetahuan melalui interaksi dan intrepretasi di lingkungannya.Di dalam pembelajaran kontekstual membantu peserta didik dalam menguasai beberapa hal,salah satunya yaitu meliputi pikiran apa yang sedang dipikirkan dalam bentuk konsep,definisi,teori dan fakta.
Dalam hal ini yang dimaksud merupakan kemampuan kognitif.
Pembelajaran kontekstual sangat penting diterapkan dalam sebuah proses belajar dan pembelajaran.Pembelajaran kontekstual membantu siswa mengembangkan kemampuan dalam berpikir kritis dan berpikir secara kreatif.
Berepikir kritis merupakan berpikiri secara nalar dan teratur dan sistematis,memecahkan masalah dalam sebuah keputusan,memberikan keyakinan, menganalisis asumsi dan ilmiah.
Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa komponen utama yaitu kontruktivisme, menemukan,bertanya,masyarakat belajar,pemodelan,refleksi dan penilaian yang sebenarnya. Suatu kelas dapat dikatakan menggunakan pembelajaran kontekstual di dalam sebuah pembelajaran dengan menerapkan tujuh komponen dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja,bidang studi apa saja,dan kelas bagaimanapun(Anurrahkam,2009).Dalam penerapan sebuah pembelajaran kontekstual tidak memerlukan biaya yang tinggi dan media yang terkhusus.
Pembelajaran kontekstual bisa menggunakan berbagai media yang berada di sekitar kita,seperti kita bisa mendapat barang yang diperlukan dalam pembelajaran di tukang las,barang bekas,koran bekas,internet dan lain sebagainya.
Guru dan buku bukanlah sumber dan media sentral,dan guru juga tidak dipandang sebagai orang yang maha tahu,jadi guru tidak perlu khawatir menghadapi pertanyaan dari siswanya.Jadi model pembelajaran kontekstual ini bukanlah model yang sempurna.