remaja muda sangat penting untuk menentukan arah bangsa kedepannya. Terlebih dengan semakin dekatnya pemilihan kepala daerah ( Pilkada) yang menjadikan sorotan utama bagi remaja. Namun, saat ini sistem politik  justru mendapat tantangan berupa maraknya money politic atau politik uang.Money Politic adalah praktik pemberian uang atau barang kepada masyarakat oleh kandidat tim sukses untuk mempengaruhi pilihan dalam Pilkada yang dianggap sebagai strategi instan untuk meraih suara.
Pilkada 2024 merupakan salah satu momen penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Hal ini, diharapkan adanya partisipasi penuh dari semua pihak masyarakat yang sudah berhak untuk memilih. Tak kalah penting, peran generasiSebagai kelompok remaja yang saat ini berada pada fase pembentukan nilai-nilai sosial dan moral, maraknya money politic dapat memberikan pengaruh pesan buruk bagi generasi remaja. Money politic adalah hal yang jelas melanggar hukum dan saat ini sudah dianggap legal. Mengutip hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2019, sebanyak 48 persen masyarakat beranggapan jika money politic adalah hal yang biasa.Tak lain, para remaja khususnya pelajar mengakui bahwa mereka pernah menerima politik uang dalam jumlah tertentu. Hal ini, menunjukkan bahwa masih lemahnya pendidikan politik bagi remaja. Pendidikan politik adalah hal yang sangat penting bagi remaja sebagai sistem pembelajaran tentang politik bekerja, hak dan kewajiban sebagai warga negara dan bagaimana cara kita sebagai remaja bisa berkontribusi secara aktif. Berikut adalah alasan pentingnya pendidikan politik bagi remaja:
- Pendidikan politik dapat membantu remaja dalam memahami visi,misi, dan rekam jejak kandidat untuk menentukan keputusan terbaik yang mereka akan pilih.
- Melalui pendidikan politik, remaja dapat menganalisis informasi secara kritis dan membedakan antara fakta dan propaganda, terlebih mereka adalah pemula yang memiliki pemahaman politik yang masih sangat minim.
- Remaja dapat membangun hak dan kewajiban mereka melalui partisipasi dalam menyuarakan pendapat, keterlibatan dalam mengambil keputusan, dan memahami demokrasi secara benar.
- Remaja dengan pemahaman yang kuat tentang etika politik akan mencetak generasi pemimpin yang berintegritas di masa depan.
- Pendidikan politik bagi remaja adalah membangkitkan rasa nasionalisme sebagai bagian yang tidak terpisahkan sebagai warga negara Indonesia.
Dalam hal ini, langkah-langkah kongkret seperti turun di sekolah-sekolah dan kampus-kampus diharapkan dapat memberikan pencerahan politik terkhusus kepada remaja. Berikut adalah cara efektif meningkatkan pendidikan politik bagi remaja:
1. Rule of The Political Game ( Aturan Permainan Politik )
Sekolah memberi pengetahuan kepada remaja  tentang dunia politik dan peranan mereka didalamnya.Dalam konteks ini, sekolah dapat mengatur strategi remaja  untuk membangun komunikasi, memahami mekanisme demokrasi dan juga diplomasi di lingkungan sekolah. Guru dapat menerapkan berbagai kegiatan sebagai proses Rule of The Politic Game berjalan secara sehat,adil, dan mendidik. Misalnya semua siswa terlibat aktif dalam memberikan suara dan penyampaian aspirasi dalam suatu forum, melakukan proses pemilu OSIS yang mengajarkan untuk Menyusun kebijakan, kampanye, dan juga tata cara pemungutan suara. Guru juga dapat menanamkan nilai-nilai kewajiban warga negara dan integrasi nasional melalui simbol-simbol yang terpasang di sudut kelas yaitu, bendera nasional Indonesia, foto Garuda Pancasila yang terpasang di dinding, dan ikrar kesetiaan " Padamu Negeri" sebagai pengajaran sejarah nasional  untuk memperkuat kesetiaan remaja kepada sistem politik.
2. Integrasi dalam Kurikulum Sekolah
Sistem pembelajaran diselingi dengan penekanan pembelajaran tentang sistem pemerintahan, Hak Asasi Manusia (HAM), sejarah demokrasi, dan memberikan pemanfaatan simulasi debat atau pemilu sebagai pengalaman praktis bagi remaja.
3. Pemanfaatan Sosial MediaÂ
Pemanfaatan sosial media sebagai platform efektif sebagai alat penyampaian pendidikan politik, Dapat berupa infografis, video edukasi, dan diskusi daring.
4. Keterlibatan dalam Organisasi Internal/Eksternal