Mohon tunggu...
Ardila Hasanah
Ardila Hasanah Mohon Tunggu... Penegak Hukum - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Akar patriarki: Dampak nya terhadap perempuan dan laki laki dalam kehidupan sehari-hari

2 Januari 2025   11:49 Diperbarui: 2 Januari 2025   11:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menilik Budaya Patriarki di indonesia (Sumber: Kompas.com)

Dampak patriarki di dalam kehidupan sehari sehari tidak hanya terjadi pada perempuan saja tetapi pihak laki laki juga, walaupun perempuan sering di anggap sebagai korban utama, tetapi dampak patriarki bagi pihak laki laki di dalam kehidupan sehari hari itu tekanan untuk menjadi dominan yang dimana laki laki selalu di tuntut untuk selalu menunjukkan kekuatan, ketangguhan, dan kemampuan untuk menjadi penyedia bagi keluarga. Laki-laki diharapkan untuk mengendalikan emosi mereka dan tidak menunjukkan kerentanannya, yang sering kali mengarah pada stres dan masalah kesehatan mental. Patriarki mengajarkan bahwa laki-laki harus memendam perasaan mereka dan mengekspresikan diri hanya dalam bentuk kekuatan atau ketegasan. Ini menghalangi laki-laki untuk mengembangkan keterampilan emosional dan hubungan yang sehat. contoh nya laki laki yang dari awal sudah terstigma sebagi sosok yang kuat, maskulin, pekerja keras jadi suatu saat laki laki mengalami masalah laki laki tidak boleh mengeluh, tidak boleh merengek sedikit pun, tidak boleh menangis, padahal hal tersebut boleh di lakukan tapi karena stigma bahwa laki laki harus selau kuat jadi susah untuk mengungkapkan bahwa diri nya sedang kelelahan dan lainnya.

Nah bagaimana sih solusi agar terjadinya sistem patriarki berkurang di dalam masyarakat?

Yang jelas pastinya perlu membutuhkan kerjasama antara kelompok atau indivudu, komunitas, organisasi, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan Pendidikan Kesetaraan Gender, Pendidikan sejak dini yang dimana mengajarkan kesetaraan gender dan menghormati hak-hak individu sejak usia anak-anak, baik di sekolah maupun dalam keluarga. Memberikan perempuan kesempatan yang sama dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka di dunia kerja. Selain itu, memberikan akses yang setara terhadap sumber daya ekonomi, seperti kredit, tanah, dan pekerjaan. Memperkuat sistem hukum untuk melindungi perempuan dari kekerasan fisik, psikologis, dan seksual. Ini termasuk memperbaiki sistem hukum agar lebih responsif terhadap korban kekerasan dan mengadili pelaku dengan tegas.  Melibatkan laki-laki dalam pendidikan yang menekankan pentingnya kesetaraan gender, penghapusan kekerasan terhadap perempuan, dan menghormati hak-hak perempuan. Mendorong laki-laki untuk menjadi sekutu dalam perjuangan kesetaraan gender dengan mengubah sikap, mendukung perempuan dalam karier dan kehidupan, serta melawan norma-norma patriarkal yang ada.

Kesimpulan nya patriarki adalah sistem yang telah lama ada dan memberikan dampak besar bagi kehidupan perempuan dan laki-laki dalam masyarakat. Meskipun perempuan lebih sering dianggap sebagai korban utama, laki-laki juga terpengaruh oleh sistem ini, yang memaksakan peran dan harapan yang membatasi kebebasan pribadi mereka. Dampak negatif patriarki tidak hanya menghambat kemajuan perempuan, tetapi juga menciptakan tekanan dan ketegangan emosional bagi laki-laki. Oleh karena itu, untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara dan harmonis, penting bagi kita untuk mempertanyakan dan mendekonstruksi norma-norma patriarkal yang ada, serta membuka ruang bagi individu, baik perempuan maupun laki-laki, untuk berkembang sesuai dengan potensi dan pilihan mereka tanpa dibatasi oleh peran gender yang kaku, Intinya dengan adanya kesetaraan mengajarkan bahwa laki laki dan wanita harus saling menghargai peran dan hak masing,dengan begitu budaya patriarki perlahan menghilang. Perlu diingat bahwan "AGAMA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KETIDAKADILAN GENDER" namun itu hanyalah hasil akibat dari tafsir umat itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun