Mohon tunggu...
ARDIKA SAPUTRA
ARDIKA SAPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Saya seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Dan Kambing Menjadi Pupuk Organik di Desa Samar

3 November 2024   11:54 Diperbarui: 3 November 2024   12:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pengolahan limbah kotoran sapi dan kambing

Tulungagung, 4 Oktober 2024- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang (UM) berinisiatif mengolah limbah peternakan di Desa Samar Pagerwojo menjadi pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat mengurangi pencemaran lingkungan dan menciptakan sumber daya pupuk yang bermanfaat bagi pertanian.

Dalam pelaksanaannya, tim mahasiswa KKN bekerja sama dengan peternak dan warga untuk mengumpulkan limbah peternakan yang dihasilkan, seperti kotoran sapi dan kambing. Limbah ini kemudian diolah melalui proses fermentasi dan pengomposan menggunakan teknik tradisional yang sederhana, yang dapat diterapkan oleh masyarakat desa. Proses ini melibatkan penambahan mikroorganisme pengurai dan pengaturan kelembapan sehingga limbah peternakan dapat terurai secara efektif menjadi kompos organik yang kaya akan nutrisi bagi tanaman.

Menurut Ketua Tim KKN, proses pengolahan limbah ini tidak hanya mengurangi limbah yang berpotensi mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas tanah pertanian di Samar Pagerwojo. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi desa, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan," ujar Ketua Tim.

Selain itu, tim KKN juga memberikan pelatihan kepada masyarakat desa mengenai cara membuat dan menggunakan pupuk organik ini. Mereka mengajarkan tahapan pengolahan dari awal hingga siap digunakan di lahan pertanian. Para mahasiswa UM juga menyusun modul praktis agar masyarakat dapat menerapkan metode ini secara mandiri setelah masa KKN selesai.

Para petani di Desa Samar Pagerwojo merespons dengan antusias kegiatan ini, karena biaya pupuk organik yang dihasilkan jauh lebih murah dibandingkan pupuk kimia. Selain itu, mereka juga menyadari dampak positif pupuk organik terhadap kualitas hasil pertanian dan kesuburan tanah.

Kepala Desa Samar, Pagerwojo, Bapak Rubik Astono menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa Universitas Negeri Malang atas program KKN yang sangat bermanfaat ini. "Ini adalah langkah besar bagi kami untuk beralih ke praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Kami berharap inisiatif seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di bangku kuliah untuk membantu masyarakat. Program KKN Universitas Negeri Malang diharapkan dapat terus memberikan kontribusi bagi pengembangan desa-desa di Indonesia, sekaligus menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk lebih memahami kebutuhan dan potensi desa yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun