Politik tertutup dapat memberikan stabilitas politik yang lebih besar. Dalam sistem politik ini, kekuasaan dan keputusan politik terpusat pada kelompok kecil orang yang memiliki kendali penuh. Hal ini dapat mencegah konflik dan perpecahan yang dapat terjadi dalam politik terbuka.
Tantangan Politik Tertutup
1.Kurangnya Legitimasi.
Salah satu tantangan terbesar dalam politik tertutup adalah kurangnya legitimasi pemerintah. Ketika kekuasaan politik terpusat pada sekelompok kecil orang, pemerintah yang terbentuk tidak memiliki legitimasi yang kuat di mata publik. Ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan politik dalam jangka panjang.
2.Keterbatasan Partisipasi Publik.
Politik tertutup juga memiliki tantangan dalam bentuk keterbatasan partisipasi publik. Dalam sistem politik ini, hanya sekelompok kecil orang yang memiliki akses ke pengambilan keputusan politik. Hal ini mengabaikan aspirasi dan kebutuhan banyak warga negara, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakadilan sosial.
Kesimpulan
Dalam artikel ini,saya telah membahas isu-isu politik proporsional terbuka tertutup. Politik terbuka menekankan pada partisipasi publik, transparansi, dan akuntabilitas, sementara politik tertutup fokus pada efisiensi dan stabilitas politik. Kedua sistem memiliki keuntungan dan tantangan masing-masing. Penting untuk mempertimbangkan konteks sosial, politik, dan budaya ketika memilih sistem politik yang sesuai untuk suatu negara. Dalam era demokrasi modern, politik terbuka cenderung dianggap sebagai pendekatan yang lebih sesuai dan inklusif dalam memastikan partisipasi publik yang adil dan kebijakan yang representatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H