Coba saya analisis. Harga selembar fotokopi lazimnya adalah Rp 200. Map kertas biasa paling mahal Rp. 1.000. Plastik kecil, paling mahal Rp 500. Total semua jadi 1.700. lalu kenapa jadi Rp 5.000?
Harga cetak selembar foto 4R di studio foto Cuma Rp 1.700. Lha ini! Cuma dijepret doang, Rp 20.000. Mahal amat? Katakanlah setiap hari minimal ada 200 orang foto, 200 x 20.000 = 4.000.000. Empat juta brooo!!!! Hampir mendekati uang kuliah saya satu semester!! WTF?!?!
Setelah melewati fotokopian, foto, dan tes kesehatan, saya baru diijinkan masuk ke ruang pengambilan sidik jadi dan memperoleh lembar identifikasi. Saya pun segera menuju loket perpanjangan SIM dan ternyata – saat itu pukul 9.30 – loketnya sudah tutup.
Saya bertanya ke orang-orang yang sudah datang lebih dulu. Mereka bilang, sejak jam 8.00 loket sudah ditutup.
Seorang berkaos hitam merah di dekat saya juga saya tanya.
Saya              : Mas, kok loket perpanjangan sudah tutup?
Mas Item        : Iya mas, sejak saya datang jam 8.30 tadi sudah tutup.
Saya               : Wah! Kok menjengkelkan gitu....
Mas Item          : Iya mas. Emang ngeselin. Padahal saya berangkat dari Surabaya sejak pagi tadi. Kalo kayak gini mending pakai calo aja. Gak perlu bolak-balik Blitar Surabaya. Tau jadi aja.
Wow! Kenapa? Begitu banyakkah yang mengajukan perpanjangan hari itu hingga loket sejak pagi sudah ditutup?