Mohon tunggu...
Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya menyukai aktivitas membaca, menulis dan berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Seimbangkan Gaya Hidup dan Pengelolaam Finansial

8 Juni 2018   14:54 Diperbarui: 8 Juni 2018   15:06 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Banyak yang Budi paparkan selaku spesialist dalam perencanaan keuangan. Tapi hanya beberapa saja kutipan,  yang saya dapat tuliskan di lembaran catatan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat yah,  amin. Hehe.

Saya baru faham, ternyata bukan cuma perusahaan yang mesti di benahi, diatur keuangannya,  tapi setiap individu juga mesti membenahi keuangannya secara personal. Pertanyaannya sejauh mana kita tahu, dan bisa mengelola keuangan kita?.

5 Prinsip dari perencanaan keuangan, diantaranya :

1. Kecerdasan Menghasilkan Uang.

Tidak bisa dipungkiri, setiap kita mesti cerdas dalam menghasilkan uang. Dari mana uang itu kita dapatkan. Apakah kita mendapatkan uang dari Gaji, Honor,  Komisi, Aset, atau lainnya? Setidaknya afa dua macam penghasilan. Pertama, penghasilan pasif, penghasilan yang tidak bergerak, misalnya, Kostan, Gaji, Komisi,  dan sebagainya. Kedua, Gaji Aktif,  seperti Aset, perusahaan, dan saham. Maksudnya penghasilannya cenderung fluktuatif.

2. Kecerdasan mengalokasikan.

menunda kesenangan lebih baik daripada melakukan kesenangn sesaat. Seperti yang saya jelaskan diawal,  orang boleh saja punya penghasilan yang besar,  tetapi selagi tidak bisa mengelola dan mengalokasikannya dengan baik, tetap saja akan kekuarangan. Besar pasak daripada tiang. Yang perlu diperhatikan, biasanya seseorang yang gajinya besar, akan diikuti dengan Financial habbits yang besar,  lifestyle yang tinggi.

Pada dasarnya mereka tidak berhasil membedakan antara yang dibutuhkan dengan yang diinginkan.

Butuh itu kan sesuatu yang mesti kita penuhi dalam kehidupan. Misal,  Bahar Listrik, Bayar Kostan, dan sebagainya.  Sementara ingin itu sesuatu yang ketika kita tidak penuhi sebenrnya tidak akan berdampak apa apa. Sebab motivasi keinginan adalah prestise, gaya hidup.

Oleh karenanya,  mumpung masih muda,  atau masih dalam usia produktif, bangun Financial habbits yang baik. Kita mau, dimasa tua nanti,  kita dapat menikmati apa yang telah susah payah kita tanam di masa muda. Bukan sebaliknya,  senang dan foya doya dimasa muda,  tapi mengem sengsara dimasa tua. Hidup dalam. Kesulitan, terlilit hutang, dan sebagainya nya.

3. Kecerdasan mengembangkan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun