Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : ruangkara.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Sapu

18 Juli 2024   04:43 Diperbarui: 18 Juli 2024   04:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sapu Kenangan

Di sudut ruang yang sunyi senyap,

Tersandar sebatang sapu lusuh,

Penuh kenangan dan cerita senyap,

Tertinggal di antara debu dan lusuh.

Setiap helai jerami yang tergerai,

Menghapus jejak-jejak lama,

Bersih ruang hati yang ternodai,

Menata kembali cinta yang lama.

Dari lantai yang berdebu kelabu,

Sapu berderit pelan menyapu,

Mengangkat beban duka dan pilu,

Hingga bersih, hati pun baru.

Menghimpun debu di sudut gelap,

Sapu meliuk, lentur bersemangat,

Menghapus noda luka yang terlelap,

Menyapu sepi dengan penuh hikmat.

Rantingnya kuat, namun bersahaja,

Menjadi saksi bisu waktu berlalu,

Setiap sapuan, sejarah terbaca,

Meninggalkan jejak masa lalu.

Pada malam yang gelap gulita,

Sapu menyusur dalam senyap,

Menyapu mimpi buruk yang nyata,

Menghantar tidur yang lelap.

Bila pagi tiba dengan sinarnya,

Sapu tetap tegak di tempatnya,

Siap mengusir malam yang gelap,

Menghadirkan hari yang cerah.

Di tangan yang lembut menyentuhnya,

Sapu menari dengan anggun,

Menghapus jejak air mata,

Menyapu harapan yang turun.

Sapu bukan hanya alat sederhana,

Ia saksi bisu kehidupan,

Menghapus yang tak lagi berharga,

Membiarkan yang indah bertahan.

Di setiap sudut rumah yang bersih,

Sapu tinggalkan jejak kasih,

Meski terabaikan, tak pernah letih,

Menghapus debu dengan gigih.

Sapu setia pada tugasnya,

Meski usang, tetap berdaya,

Dalam setiap helai jeraminya,

Tersimpan kekuatan yang nyata.

Dalam gerakannya yang sederhana,

Terkandung makna yang dalam,

Setiap sapuan, harapan nyata,

Menghapus kelam, hadirkan damai malam.

Meski tak pernah ia berkata,

Sapu tahu arti kebersihan,

Menghapus noda tanpa keluh kesah,

Menyapu hati dengan kasih sayang.

Di balik kekuatannya yang hening,

Sapu mengajarkan ketulusan,

Menghapus jejak dengan ringan,

Menyapu dunia dengan keikhlasan.

Bila kita belajar darinya,

Sapu mengajar arti sederhana,

Dalam hidup yang penuh makna,

Menghapus luka, menyapu bahagia.

Sapu adalah simbol keabadian,

Dalam setiap sapuan yang tulus,

Menghapus debu, meninggalkan kenangan,

Menyapu kehidupan yang terus berdenyut.

Sapu Harapan

Di tangan yang kasar namun penuh cinta,

Sapu terayun dengan lembutnya,

Menghapus debu di setiap sela,

Membawa harapan di setiap hela.

Dalam sapuan yang penuh makna,

Tersirat harapan dan doa,

Agar debu yang menyelimuti asa,

Hilang seiring gerak tanpa suara.

Sapu tak hanya membersihkan ruang,

Ia juga membersihkan jiwa yang meradang,

Mengusir kotoran yang menghalang,

Membiarkan hati kembali terang.

Pada setiap sudut yang tersembunyi,

Sapu menjelajah tanpa henti,

Menyapu debu yang tertidur nyenyak,

Membawa harapan yang tak berjejak.

Setiap gerakannya adalah doa,

Menghapus noda, menyapu duka,

Membiarkan kebahagiaan menyapa,

Menghidupkan kembali asa.

Sapu tua yang sederhana,

Dalam setiap jeraminya yang renta,

Tersimpan kekuatan yang luar biasa,

Menghapus yang tak perlu dengan nyata.

Mengayun pelan di lantai berdebu,

Sapu membersihkan tanpa ragu,

Membawa harapan yang tak semu,

Menghapus beban yang kelabu.

Pada malam yang sunyi dan hening,

Sapu menari dengan anggun,

Menghapus jejak mimpi buruk yang mengalir,

Menyapu jalan untuk tidur yang tenang.

Bila pagi tiba dan cahaya terbit,

Sapu masih tegak di tempatnya,

Siap menghapus debu yang menitik,

Menghadirkan hari baru yang indah.

Di tangan yang penuh kasih,

Sapu menari dengan gigih,

Menyapu debu dengan lembut,

Membawa harapan yang kian rapat.

Sapu adalah sahabat setia,

Dalam membersihkan dan menyapu,

Menghapus kotoran tanpa cela,

Membiarkan ruang kembali baru.

Setiap helai jeraminya yang lembut,

Adalah saksi bisu dari waktu,

Menghapus debu dengan hangat,

Menyapu duka, membawa restu.

Dalam setiap gerakannya yang halus,

Terkandung cinta yang tak terhapus,

Menghapus debu dengan telus,

Menyapu hati yang terjerumus.

Sapu tak hanya alat sederhana,

Ia adalah simbol kebersihan,

Menghapus debu tanpa cela,

Membawa harapan dan kebahagiaan.

Dalam setiap sapuan yang tulus,

Sapu mengajar arti kebersihan,

Menghapus noda dengan lembut,

Membawa harapan dan keikhlasan.

Bila kita belajar dari sapu,

Ia mengajarkan ketulusan,

Dalam hidup yang penuh makna,

Menyapu kebahagiaan dengan lembut.

Sapu adalah simbol harapan,

Dalam setiap geraknya yang tenang,

Menghapus debu kehidupan,

Membawa kebahagiaan yang tak berbilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun