Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Antara Jejak Luka Kita Bersama

20 Februari 2024   12:01 Diperbarui: 20 Februari 2024   12:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk mereka yang berlabuh, 

Aku tau kapan terakhir kita bersenggama, 

Menjaga hati yang terluka, 

Mengabadikan waktu untuk bersenandung, tentang arti kehidupan, 

Ruang jiwa menjadi tempat nyaman untuk bertepi, 

Sesering mungkin kita bersama, 

Memahami duka diantara kita, 

Menyelam, ke dalam kenangan yang tak pernah sirna, 

Kita hanya sekedar urutan nama, 

Membekas tak berdaya,

Mencoreng tinta untuk pamrih, 

Menarik kata-kata untuk kesekian kalinya, 

Tak apa kawan, 

Telanlah ludah yang telah kau buang, 

Itu bukan kumpulan rongsokan tak berarti, 

Melainkan hasil upaya untuk tetap bertahan, 

Kita membekas di dalam ingatan, 

Ingatan lama tentang keabadian, 

Memberi warna untuk tetap menjelma, 

Seperti awan yang berlalu lalang tanpa tahu ingin kemana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun