Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jarak Hidup

14 Februari 2024   13:03 Diperbarui: 16 Februari 2024   07:17 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya

Menembus kabut pagi yang kelam,

Menyapa bumi dengan hangat dan ramah.

Sinarmu membawa harapan dan semangat,

Menyinari jalan yang terbentang di depan.

Cahayamu bagaikan lentera di malam hari,

Menuntun langkah yang tersesat dan ragu.

Kehangatanmu bagaikan pelukan kasih ibu,

Menebar rasa damai di hati yang kalut.

Kau hadir di pagi hari,

Menyambut fajar dengan gemerlap.

Menemani mentari yang terbit di ufuk timur,

Menyinari dunia dengan penuh cinta dan kasih.

Kau mewarnai dunia dengan berbagai warna,

Menciptakan keindahan yang tiada tara.

Kau membuat bunga-bunga bermekaran,

Dan burung-burung berkicau dengan riang gembira.

Cahayamu adalah simbol kehidupan,

Sumber energi yang tak ternilai harganya.

Kau memberikan harapan bagi semua orang,

Untuk menjalani hidup dengan penuh semangat dan optimisme.

Gelap

Menyelimuti dunia dengan selimut hitam,

Membawa ketenangan dan misteri yang dalam.

Bintang-bintang berkelap-kelip di langit yang luas,

Menemani malam dengan keindahan yang tak terkira.

Gelapmu bagaikan selimut yang nyaman,

Menawarkan istirahat setelah seharian beraktivitas.

Keheninganmu bagaikan ruang untuk refleksi,

Memikirkan makna hidup dan perjalanan yang telah dilalui.

Kau hadir di malam hari,

Menemani bulan yang bersinar terang.

Menciptakan suasana yang tenang dan damai,

Memberikan kesempatan untuk beristirahat dan bermimpi indah.

Kau menyimpan banyak rahasia,

Misteri yang tak terpecahkan oleh manusia.

Kau membuat dunia menjadi lebih indah,

Dengan menghadirkan kerlip bintang di langit yang gelap.

Gelapmu adalah simbol kedamaian,

Waktu untuk merenungkan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kau memberikan ketenangan bagi semua orang,

Untuk menghilangkan stres dan kekhawatiran.

###

Kehidupan

Detak jantung yang berirama,

Napas yang mengalir dengan damai.

Tawa dan tangis yang menghiasi hari,

Semangat yang berkobar di dalam hati.

Kehidupan adalah anugerah yang indah,

Penuh dengan petualangan dan kejutan.

Setiap momen adalah kesempatan untuk belajar,

Dan setiap hari adalah hadiah yang patut disyukuri.

Kau hadir dengan penuh misteri,

Memberikan kesempatan untuk merasakan dunia.

Kau memberikan kebahagiaan dan kesedihan,

Cinta dan kebencian,

Kemenangan dan kekalahan.

Kehidupan adalah perjalanan yang panjang,

Penuh dengan rintangan dan halangan.

Namun, setiap rintangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang,

Dan setiap halangan adalah kesempatan untuk menjadi lebih kuat.

Kematian

Rahasia yang tak terungkap,

Misteri yang tak terpecahkan.

Keheningan yang menyelimuti dunia,

Kedamaian yang tak terkira.

Kematian adalah bagian dari kehidupan,

Sebuah gerbang menuju alam yang lain.

Meskipun tak terelakkan,

Kematian tak perlu ditakuti.

Kau hadir dengan penuh ketenangan,

Menjemput jiwa yang telah lelah.

Kau membawa kedamaian dan keheningan,

Memberikan kesempatan untuk beristirahat dengan tenang.

Kematian adalah akhir dari kehidupan,

Namun bukan akhir dari segalanya.

Jiwa akan terus hidup,

Di alam yang lain,

Di mana tidak ada lagi kesedihan dan penderitaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun