Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : ruangkara.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melodi Malam

12 Februari 2024   19:49 Diperbarui: 12 Februari 2024   19:51 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagai raksasa yang tertidur lelap,

Menebar kedamaian di malam yang sunyi.

Hutan di kaki gunung bagai permadani hijau,

Dihiasi pohon-pohon rindang yang menjulang tinggi.

Suara serangga dan angin yang berbisik,

Menciptakan simfoni alam yang menenangkan.

Di kejauhan, terlihat api unggun kecil,

Menemani para pendaki yang beristirahat.

Cahaya api yang hangat dan redup,

Menciptakan suasana yang akrab dan nyaman.

Malam di kaki gunung bagai lukisan alam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun